Loket--Lokasi kawah
Sampai di gerbang Kawah Putih, kita tinggal membeli tiket masuk sekaligus karcis Ontang-anting. Ontang-anting merupakan angkutan yang membawa pengunjung dari loket menuju lokasi kawahnya. Bentuknya sendiri seperti angkot, tapi pinggirannya dilepas jadi setengah terbuka seperti kereta kelinci.
Tiket masuknya sebesar Rp 20.000,00 dan tarif Ontang-anting sebesar Rp 15.000,00 pulang-pergi. Jadi, totalnya hanya Rp 35.000,00. Kalau teman-teman tidak mau menumpang ontang-anting, teman-teman harus bawa mobil sendiri. Rutenya cukup jauh dan sangat menanjak untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Sepeda motor pun harus diparkir di parkiran bawah (area loket) karena tidak diperbolehkan naik demi keselamatan.
Oh ya, teman-teman juga harus mempersiapkan beberapa hal ini sebelum mendatangi wisata Kawah Putih. Pertama adalah masker penutup hidung. Ini wajib, kawan!! Aroma belerang di sini sangat pekat dan mengganggu pernafasan. Kita bisa mengalami sesak nafas sesaat bahkan penyakit paru-paru serius jika terlalu banyak menghirup belerang.
Saya sendiri langsung terbatuk saat membuka masker di dekat kawah walau sebentar. Jika lupa atau tak sempat membawa, kita bisa membelinya di lokasi. Tapi harganya lima kali lipat lebih mahal dibanding membeli masker di apotek. Yak, harganya 5.000 rupiah gengs!! Tapi mending merogoh kocek 5.000 daripada pingsan di tempat.
Hal kedua yang perlu dibawa adalah jaket dan payung besar. Suhu udara di lokasi Kawah Putih tergolong dingin, cukup membuat telapak tangan sedikit kebas. Selain itu, cuaca pegunungan yang sulit diprediksi kerap kali mencipratkan rintik-rintik air kesana-kemari meski tidak hujan.
Hal itu dipicu oleh tebalnya kabut dan kencangnya angin yang menghasilkan gerimis ke segala arah. Tanpa payung yang memadai, kamera kesayanganmu bisa basah dan rusak dengan cepat, kecuali kamera yang kalian bawa tahan air ya! Namun jika teman-teman datang dari jauh dan enggan repot membawa payung, kalian bisa menyewanya seharga RP 20.000,00.
Kedua, tanpa kamera, pemandangan Kawah Putih amat sangat sungguh terlalu memanjakan mata. Indah tiada tara, plus tak bisa ditemukan di banyak tempat lainnya. Tapi ingat, janganlah terlena lalu duduk berlama-lama apalagi sampai merenung mengenang mantan yang sudah lama diambil orang.
Alih-alih mendapat ilham, Anda justru pingsan dan sesak nafas dibuai sengatan belerang. Oh ya, keburu lupa, sudut lain yang bisa teman-teman gunakan untuk berfoto adalah hutan mati. Selain itu, kalian juga bisa melintasi dermaga hingga ke tengah kawah dengan tiket sebesar Rp 10.000,00.
Tapi, setiap pengunjung hanya dibatasi waktu maksimal 15 menit. Ya kalau pingsan di tengah kawah siapa yang tanggung ya kan. Bagi Bapak-Ibu lansia yang lebih rentan paru-parunya, disediakan trek khusus untuk menikmati pemandangan kawah dari jalur atas, berupa jalan dan jembatan kayu yang bisa disinggahi dengan tarif Rp 5.000,00.