Mohon tunggu...
Dea Almira
Dea Almira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"Feasibility Study" Kereta Cepat Jakarta Bandung

14 Desember 2017   19:39 Diperbarui: 16 Desember 2017   23:21 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada "Masterplan for Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development (MP3EI)",rencana pembangunan kereta cepat di Pulau Jawa terbagi atas jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Perencanaan kereta cepat Jakarta-Bandung dinobatkan sebagai proyek prioritas pada Masterplan JABODETABEK Metropolitan Priority Area yang dibangun dengan kerjasama Indonesia-Jepang. Aplikasi teknologi sistem kereta cepat Shinkansen di Jepang dipertimbangkan untuk dikembang pada rencana kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada tahap lelang tender pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, terdapat dua proposal yang dipertimbangkan, yaitu investor Jepang dan China. Investor Jepang membawa kelebihan dari segi teknologi yang telah dimiliki, sedangkan pihak China memiliki keunggulan dari segi skema investasi yang tidak membebani pemerintah Indonesia.

capture-png-5a35474dab12ae1fc924c324.png
capture-png-5a35474dab12ae1fc924c324.png
Sumber: Tempo, 14 Februari 2016

Implementasi pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung seksi Jakarta-Cirebon membutuhkan akuisisi lahan sebesar 430 ha dengan jumlah bangunan 2000-3000 rumah tangga. Mempertimbangkan panjang rute yang direncanakan, akuisisi lahan dapat diapikasikan dengan kompensasi yang reasonable.Hingga tahun 2017, telah teralisasi akuisisi lahan hingga 404 bangunan rumah tangga.

Ada beberapa titik yang sebelumnya direncanakan bisa dibangun di atas permukaan tanah, namun kemudian diganti dengan melalui tunnel (terowongan). Selain itu juga ada beberapa wilayah yang sebelumnya tidak dibangun melayang (elevated) akhirnya setelah melalui evaluasi lapangan diputuskan akan dibangun dengan teknologi elevated.

Pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah berjalan tahap I, yaitu tahap pembebasan lahan. Pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui sumber pembiayaan pinjaman luar negeri menjadi sangat dibutuhkan mengingat kebutuhan pembangunan infrastruktur tidak dapat terpenuhi hanya bergantung pada BUMN. Investasi pihak China pada proyek ini yang difasilitasi Lembaga China Development Bank (CBD). Manfaat yang akan didapatkan masyarakat dibandingkan dengan nilai hutang luar negeri dapat dibilang sebanding, maka dari itu investai proyek ini dapat berjalan.

Sumber:

Study on the High Speed Railway Project (Jakarta-Bandung Section) Republic of Indonesia, Japan International Consultants for Transportation, 2012

Salim, Wilmar dkk. 2016. Why is the High-Speed Rail Project so Important to Indonesia. Singapore: ISEAS

sumber gambar: http://www.scmp.com/news/china/diplomacy-defence/article/1927471/back-track-chinas-high-speed-railway-project-indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun