Perubahan dunia berada di tangan pemuda. Disanalah peran seorang mahasiswa sebagai agen perubahan atau Agent of Change, dengan begitu sejarah yang akan mencatat perubahan tersebut, mengenang dan mempelajarinya terus menerus.
Membawa perubahan dunia tentu memiliki usaha dalam segala pendekatan, karena manusia merupakan mahluk sosial, langka pertama dalam usaha tersebut yaitu dengan pendekatan sosial. Mendapat simpati masyarakat melalui pendekatan sosial inilah sebagai bukti bahwa mahasiswa dipercaya mampu menjadi penerus pemimpin bangsa.
Proses menjadi pemimpin yang dipercaya oleh masayakat serta sebagai agen perubahan, maka mahasiswa dalam peranan pentingnya perlu mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Penelitian, Pendidikan dan Pengabdian masyarakat, untuk itu sebagai wadahnya yaitu melalui Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).
KKM membawa mahasiswa untuk kritis dalam meneliti, mendidik, serta ikhlas mengabdi ke masyarakat secara langsung yang tentu kemudian keduanya akan memberikan timbal balik yang sangat bermanfaat.
Peneltian yang penulis terapkan yakni menggunakan metode empiris kualitatif, dengan melakukan observasi secara langsung melalui kegiatan KKM-DR Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2021/2022.
Pengabdian yang kemudian penulis pilih dan telah mendapat izin serta disambut dengan baik oleh masyarakat Dusun Segelan Sidomulyo Desa Balesari Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Secara gografisnya terletak di lereng Gunung Kawi, dusun paling ujung dari Kecamatan Ngajum.
Moderisasi Beragama
- Keagamaan
Menciptakan masyarakat yang beragama akan mewujudkan kerukunan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Mengetahui masyarakat dusun Segelan sendiri berpendudukan mayoritas muslim namun masih ada orang dewasa bahkan lansia yang sedikit awam akan beragama Islam. Terbukti disana berdirinya Taman Pendidikan Quran (TPQ) belum genap 10 tahun dan tentu murid-murid TPQ adalah anak-anak dari mereka.
Dibantu oleh Bapak Jihad sebagai penjaga masjid Al Ikhlas sekaligus TPQ Al Ikhlas satu persatu program dalam mewujudkan moderisasi bergama di Dusun Segelan tercapai serta dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Kegiatan- kegiatan tersebut antara lain: tahlilan di salah satu rumah warga , pembacaan Diba’ bersama di masjid Al Ikhlas, Khataman ba’da subuh bersama kelompok KKM, serta kegiatan mengajar di TPQ Al Ikhlas bersama kelompok KKM.
Hasil pengamatan dari kegiatan tersebut tampak sisi manakah yang perlu peranan penting untuk masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang belajar di TPQ.
Memberikan wawasan keilmuan islam diluar kurikulum yang diajarkan sangat membantu pemahaman mereka khususnya dalam membaca Al Quran, mendidik dengan nuansa serius namun tidak membosankan, seperti mengadakan lomba-lomba religi.
Tahlilan setiap minggunya di rumah warga dan membaca dibiba’ di masjid Al Ikhas yang mencerminkan ukhuwah islmiyah serta memperkuat tali silaturahmi sehingga menjadikan kerukunan dan kekeluargaan antar warga.
Mengetahui masyarakat Dusun Segelan juga masih memperhatikan budaya, terbukti ketika mengunjungi wisata religi termasyhur yakni Pesarean Gunung Kawi yang tempatnya tidak jauh dari Dusun Segelan, tempat bersemayamnya makam Kanjeng Kyai Imam Zakaria II dan Eyang Djoego.
Ziarah makam dengan nuansa adat Jawa dan pengunjung yang tidak hanya berlatar belakang islam saja, namun non muslim juga menjadi salah satu pengunjung tempat tersebut.
Toleransi beragama telah terwujud dalam masyarakat setempat, selain pengunjung no muslim hal yang dapat terlihat toleransi antar agama adalah didirikannya Klenteng didepan gapura Pesarean.
Hal tersebut berkaitan dengan asal mula dari kedua makam tersebut yang merupakan seorang mualaf dari Tionghoa dan kemudian berguru kepada seorang yang faham akan agama islam saat itu.
- Pendidikan
Dalam mewujudkan moderisasi beragama tidak hanya berpatokan pada kegiatan TPQ dan kegiatan agama di masyarakat, namun penerapan beragama di sekolah menjadi target kegiatan kami.
Pasca 2 tahun pandemi Covid-19 yang sebelumnya pemerintah memprogramkan sekolah agar dilaksanakan di rumah, maka saat ini sekolah telah dibuka dan kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di sekolah, SDN 05 Balesari menjadi kegiatan pengabdian dalam lingkup pendidikan atau sekolah dasar. Membagi wawasan serta ilmu kepada murid-murid SD lebih menantang.
Kategori usia sekolah dasar merupakan usia yang sangat baik untuk otak, maka dalam proses pembelajaran banyak memberikan wawasan serta ilmu yang tidak hanya bergantung pada kurikulum sengga dengan demikian ilmu yang dapat para murid lebih banyak.
Hasil pengamatan ketika mengajar murid SD juga terlihat bahwa mereka lebih paham dan lebih efektif dengan proses belajar dan bermain. Seperti permaiaan Teka Teki Silang, ABC, Ular Naga, ataupun Squid Game karang kala ketika kelas terasa membosankan menyanyi sambil menari menjadi alternatif agar murid-murid SD kembali bersemangat dan fokus dalam belajar.
Sehingga murid-murid lebih aktif, cerdas, dan kreatif. Diluar pembelajaran kami juga melatih mental kompetisi dan juga kerjasama tim melalui lomba-lomba seperti lomba Cedas Cermat, makan kerupuk, estafet tali, joget balon, dan joget tiktok.
Moderisasi Sosial Ekonomi
- Ekonomi
Sebagai masyarakat pegunungan, mayoritas profesi penduduk tersebut adalah petani ubi jalar dan ubi jalar inilah yang membatu masyarakat Dusun Segelan memenuhi perekonomiannya.
Tidak hanya petani ubi jalar, membuat tusuk dari bambu serta petani mawar juga menjadi pekerjaan yang sering dilakukan oleh masyarakat setempat. Sebagai ekonomi unggulan yakni Ubi jalar, agar tidak hanya dijual bentuk mentahan maka perlunya perkembangan demi mengangkat perekonomian masyarakat Dusun Segelan tersebut yaitu dengan membuat olahan “Tape Ubi”.
Proses pembuatan yang memiliki kesamaan dengan Tape Singkong namun berbeda dengan Tape Ubi yang memiliki asli rasa manis dan tekstur lebih lembut. Hanya memerlukan bahan tambahan seperti ragi yang kemudian direbus dan difermentasi selama 2 hari, tape tersebut dapat dikonsumsi.
- Sosial
Menjadi masyarakat modern tentu suatu hal yang saat ini tidak bisa ditolak. Masyarakat juga perlu paham transformasi teknologi yang sekarang menuju 5.0, dalam pengaruh sosial ekonomi contohnya, dari hasil olahan tape ini agar lebih menguntungkan masyarakat dan dapat membantu perekonomian pasca 2 tahun pandemi Covid-19 maka perlunya pemasaran yang tidak hanya bergantung pada toko kelontong ataupun pasar.
Dengan menghadirkan platform jual beli seperti membuat akun Shopee, Tokopedia, Grabfood, Gofood ataupun market place lainnya serta memanfaatkan media sosial yang kini mayoritas masyarakat Indonesia memilikinya seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok untuk membantu masyarakat menjualkan produknya seperti tusuk gigi, tusuk sate dari bambu, sampai olahan Tape Ubi tersebut.
Hasil experimen Tape Ubi serta bagaimana pemasarannya kemudian diperkenalkan kepada masyarakat Dusun Segelan dalam bentuk Sosialisasi Moderisasi Sosial Ekonomi KKM DR UIN Malang 2021/2022. Sosialisasi tersebut tidak hanya memaparkan hasil experimen Tape Ubi dan pemasarannya saja, namun juga memperkenalkan website Desa yang telah dikembangkan kelompok kami.
Adanya website tersebut bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan memperkenalkan ke seluruh dunia kegiatan-kegiatan masyarakat Dusun Segelan yang masih terkenal akan kerukunannya serta gotong royongnya. Tentu dapat menjadi inspirasi semua masyarakat.
- Kesehatan
Pasca pandemi Covid-19 yang telah berjalan selam 2 tahun, tentu tetap meninggalkan kenangan buruknya perisrtiwa tersebut, semangat akan peduli kesehatan dan kebersihan tetap berjalan.
Seperti memberikan vaksin kepada murid SDN 05 Balesari, membagikan masker, mengadakan senam bersama, hingga gotong royong membersihkan lingkungan dan lapangan Dusun Segelan menjadi agenda KKM yang secara tidak langsung tidak hanya memeberikan penyuluhan kesehatan serta perlunya menjaga kebersihan, namun juga menciptakan keharmonisan antar kelompok KKM dan juga mewujudkan kerukunan antar masyarakat khususnya di Dusun Segelan. Selebihnya untuk melihat kegiatan KKM-DR UIN Malang di Dusun Segelan dapat mengunungi laman Instagram KKM OG dan Youtube KKM OG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H