Memberikan wawasan keilmuan islam diluar kurikulum yang diajarkan sangat membantu pemahaman mereka khususnya dalam membaca Al Quran, mendidik dengan nuansa serius namun tidak membosankan, seperti mengadakan lomba-lomba religi.Â
Tahlilan setiap minggunya di rumah warga dan membaca dibiba’ di masjid Al Ikhas yang mencerminkan ukhuwah islmiyah serta memperkuat tali silaturahmi sehingga menjadikan kerukunan dan kekeluargaan antar warga.
Mengetahui masyarakat Dusun Segelan juga masih memperhatikan budaya, terbukti ketika mengunjungi wisata religi termasyhur yakni Pesarean Gunung Kawi yang tempatnya tidak jauh dari Dusun Segelan, tempat bersemayamnya makam Kanjeng Kyai Imam Zakaria II dan Eyang Djoego.Â
Ziarah makam dengan nuansa adat Jawa dan pengunjung yang tidak hanya berlatar belakang islam saja, namun non muslim juga menjadi salah satu pengunjung tempat tersebut.Â
Toleransi beragama telah terwujud dalam masyarakat setempat, selain pengunjung no muslim hal yang dapat terlihat toleransi antar agama adalah didirikannya Klenteng didepan gapura Pesarean.Â
Hal tersebut berkaitan dengan asal mula dari kedua makam tersebut yang merupakan seorang mualaf dari Tionghoa dan kemudian berguru kepada seorang yang faham akan agama islam saat itu.
- PendidikanÂ
Dalam mewujudkan moderisasi beragama tidak hanya berpatokan pada kegiatan TPQ dan kegiatan agama di masyarakat, namun penerapan beragama di sekolah menjadi target kegiatan kami.Â
Pasca 2 tahun pandemi Covid-19 yang sebelumnya pemerintah memprogramkan sekolah agar dilaksanakan di rumah, maka saat ini sekolah telah dibuka dan kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di sekolah, SDN 05 Balesari menjadi kegiatan pengabdian dalam lingkup pendidikan atau sekolah dasar. Membagi wawasan serta ilmu kepada murid-murid SD lebih menantang.
Kategori usia sekolah dasar merupakan usia yang sangat baik untuk otak, maka dalam proses pembelajaran banyak memberikan wawasan serta ilmu yang tidak hanya bergantung pada kurikulum sengga dengan demikian ilmu yang dapat para murid lebih banyak.Â
Hasil pengamatan ketika mengajar murid SD juga terlihat bahwa mereka lebih paham dan lebih efektif dengan proses belajar dan bermain. Seperti permaiaan Teka Teki Silang, ABC, Ular Naga, ataupun Squid Game karang kala ketika kelas terasa membosankan menyanyi sambil menari menjadi alternatif agar murid-murid SD kembali bersemangat dan fokus dalam belajar.