Mohon tunggu...
Almira Azaria Azizah
Almira Azaria Azizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Jember

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aktivisme Digital: Strategi Efektif dalam Menyuarakan Isu Politik

10 Juni 2024   07:32 Diperbarui: 10 Juni 2024   07:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumbehttps://www.bing.com/images/create/aktivisme-digital-seperti-berdemo-melalui-platform/1-66618d17ffeb49a49cf60b641320a5d7?id=nDqeXHPhAqLuVJy

Melalui internet, masyarakat dapat mengakses berita mengenai isu-isu yang sedang terjadi, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Kemudahan mobilisasi dan aksi juga merupakan salah satu sisi positif dari aktivisme digital. Melakukan aksi melalui aktivisme digital tidak memerlukan adanya mobilisasi dan pendanaan, sehingga akan memudahkan pelaksanaan aksi kolektif dan pengumpulan massa. 

Melalui platform online, masyarakat dapat membangun jejaring dengan individu atau kelompok yang memiliki pendapat serta tujuan yang sama. Sehingga, mobilisasi pendukung dapat dilakukan dengan mudah. Aktivisme digital juga akan menciptakan transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah. 

Dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat akan dengan mudah mengakses data terkini, akurat, dan terpercaya mengenai kebijakan, program, maupun rencana anggaran pemerintah. Sehingga, masyarakat dapat mengawasi dan menilai kinerja dari pemerintah. Dengan demikian, aktivisme digital memiliki peranan yang penting.

Aktivisme digital memiliki peranan penting dalam menyuarakan berbagai isu, mulai dari isu nasional hingga internasional. Aktivisme digital berperan untuk memperluas ruang partisipasi politik masyarakat. Dalam aktivisme digital tidak ada batasan-batasan tertentu, seperti batasan geografis dan keterbatasan fisik. 

Hal ini akan memudahkan aktivis menyuarakan pendapatnya sehingga juga akan berdampak pada perluasan partisipasi politik masyarakat. Contohnya, seperti isu kenaikan UKT serentak pada universitas negeri yang terjadi baru-baru ini. 

Adanya kebijakan rencana kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nomor 2 Tahun 2024, mengundang polemik di tengah masyarakat. Banyak sekali masyarakat, baik yang mewakili pendapat individu maupun kelompok, menentang kebijakan pemerintah mengenai kenaikan UKT melalui berbagai platform media sosial online. 

Masyarakat melakukan aktivisme digital melalui beberapa bentuk aksi, seperti pembuatan tagar, membuat video kritik melalui platform tiktok, memberi kritikan pada kolom komentar postingan KEMENDIKBUD RISTEK, dan lain sebagainya. Selain aktivisme digital, mahasiswa juga turut melakukan aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah. 

Aksi aktivisme digital ini berakhir dengan dibatalkannya kenaikan UKT karena banyak masyarakat yang menentang kebijakan ini. Menteri Kebudayaan, Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim menjelaskan bahwa kenaikan UKT pada tahun ini dibatalkan sebagai respon terhadap aspirasi masyarakat. Beliau juga mengatakan akan mengevaluasi kembali kebijakan ini, dan jika tetap ada kenaikan UKT maka harus berlandaskan keadilan serta kewajaran. 

Seiring berjalannya waktu, teknologi juga akan semakin berkembang. Manusia harus bisa beradaptasi dengan adanya perkembangan teknologi, begitu juga dengan fenomena aktivisme digital. Seyogyanya, masyarakat juga harus bisa ikut andil sebagai aktivis dalam fenomena aktivisme digital. 

Karena kehadiran aktivisme digital banyak memberi dampak positif di kehidupan. Meskipun begitu, kita juga harus bijak dalam memberikan pendapat atau menyuarakan isu di media sosial. Kita harus dapat berpikir jernih agar tidak mudah termakan hoaks dan di adu domba oleh pendapat orang lain. Sejatinya, aktivisme digital dapat memberi dampak positif maupun negatif tergantung dari kita yang menggunakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun