Mohon tunggu...
Almira Raissa
Almira Raissa Mohon Tunggu... -

hanya ingin menyurat pada tinta apa yang tersirat oleh mata :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencintaimu Sekali Lagi

6 Juni 2013   12:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

a poetry by Almira Raissa

..sebuah dedikasi untuk hati yang belum memiliki rumahnya..

Jawablah pertanyaanku

mengapa bila menangkap bayanganmu

ada semilir angin yang mendesr dibalik dadaku?

Sampai hingga pada saat kau mendekat tak menjauh

kakiku gemetar kehilangan cara bagaimana untuk tak terjatuh

Apa bisa kau hilangkan kegelisahanku?

Bagaimana cara mengobati sakit jantungku

ketika 24 jam penuh otakku hanya memutar sosokmu berkali-kali?

Sehingga tak dapat sedetik pun mata ini tertutup dibuai malam sepi

apalagi tenang menikmati ranjang tak bertepi

Kalaulah Cinta..

Sepenuh hati kuakui ketidak-mampuanku menggantikanmu

Segenap jiwa kupelihara setiap pukulan bedug yang bertalu-talu

yang masih memukuli dinding hatiku

sampai saat dimana kurasa hampir habis tenagaku

untuk berusaha mengecap sisa cintamu sedikit demi sedikit

meski bila diingat lagi terhempasnya kasihmu hati ini kembali nyeri

Cinta.. Cinta..

Kalau saja kau bisa mendengar tabuhan fanfare

Kalau saja kau bisa melihat ada taburan confetti

Dan kalau saja kausaksikan letupan ceria kembang api

Maka mungkin bisa kaurasakan seperti apa rindunya aku akan hatimu

Dan pastipu kan kau pertimbangkan untuk memberiku sebuah tanya

selagi jiwaku masih utuh pada raganya

Tentang seperti apa rasanya mencntaimu berkali-kali..

... kepada kenangan yang tak pernah mengambil langkah jauh dari bayangan umurku,  mencintainya sekali lagi takkan membuatmu jatuh terpuruk untuk kedua kali ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun