Mohon tunggu...
Almeyda Zaqy Firdaus Murdoko
Almeyda Zaqy Firdaus Murdoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Mahasiswa S1 Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Pengamalan Integrasi Nasional di Indonesia Selama Pandemi

8 Juni 2022   22:40 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:51 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama kurang lebih dua tahun, Indonesia dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut data, jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 6 juta orang (COVID-19 2022). Tidak hanya kesehatan, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat mulai dari sosial, ekonomi, hingga kehidupan bernegara. Kegiatan berinteraksi masyarakat juga mulai berubah dari bertatap muka langsung menjadi interaksi virtual untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Selain itu, terjadi pembatasan di berbagai tempat yang mengekang pergerakan masyarakat. Selama beberapa waktu, masyarakat diharuskan untuk menjaga jarak dan dihimbau untuk tetap di rumah untuk menjaga kesehatan masing-masing.

Pemerintah melakukan beberapa upaya untuk menghambat penyebaran virus Covid-19, diantaranya menerapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020, diikuti dengan pelarangan mudik di berbagai daerah, hingga akhirnya diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan 3M yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan. Ditambah lagi dengan vaksinasi yang mulai disebarluaskan ke masyarakat pada tahun 2021. Dengan berbagai upaya dan kebijakan tersebut, kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami dinamika penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa pandemi Covid-19 seringkali membawa pemisahan dan berbagai permasalahan dalam masyarakat. Covid-19 juga telah menimbullkan adanya kritisisme, sarkasme, dan rasa saling tidak percaya kepada pihak lain (Humas Kemenko Polhukam RI 2021). Salah satu hal utama yang menyebabkan hal ini adalah adanya penyebaran informasi bohong atau hoax yang marak menyebar selama masa pandemi. Di era digital dan globalisasi seperti saat ini, informasi dapat menyebar secara cepat dalam masyakat, termasuk informasi bohong. Banyak informasi bohong yang justru membuat masyarakat semakin takut dan menambah permasalahan baru, contohnya seperti virus Covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, pasien covid-19 selamanya memiliki virus, atau vaksinasi Covid-19 dapat menyebabkan kematian, dan masih banyak lagi. Beberapa informasi tersebut merupakan informasi bohong yang menyebabkan perselisihan dan permasalahan dalam masyarakat.

Peluang Untuk Integrasi Nasional

Dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19, hal tersebut dapat memberikan peluang bagi integrasi nasional di Indonesia. Pada saat kritis seperti ini, persatuan dan kesatuan bangsa melalui integrasi nasional sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan Covid-19. Pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di satu daerah saja namun secara merata di seluruh Indonesia. Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 juga tidak hanya dirasakan oleh satu kelompok saja, namun seluruh bangsa Indonesia. Maka dari itu, persatuan dan kesatuan dalam integrasi nasional menjadi kunci mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Pada situasi pandemi seperti ini, dibutuhkan komitmen solidaritas dan gotong royong antar masyarakat yang dapat membantu mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Integrasi dapat dipahami sebagai bentuk penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan juga sosial pada kesatuan wilayah dan juga pembentukan sebuah identitas secara nasional. Dengan keberagaman agama, budaya, bahasa, suku, dan etnis dalam masyarakat Indonesia, maka proses penyatuan dan integrasi dari berbagai kelompok ini sangat penting dilakukan untuk membentuk sebuah identitas baru secara nasional yaitu identitas sebagai bangsa Indonesia. Integrasi nasional dapat menjadi fondasi pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai keragaman yang tersebar luas dari Sabang hingga Merauke.

Pandemi Covid-19 hanya dapat diatasi dengan komitmen bersama dan upaya gotong royong dari seluruh masyarakat Indonesia. Pandemi ini telah menciptakan peluang agar masyarakat Indonesia dapat bersatu padu memerangi virus Covid-19 tanpa membedakan agama, ras, suku maupun daerah masing-masing. Pada saat seluruh masyarakat bergotong royong melaksanakan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan bersama maka pandemi akan dapat segera diatasi dengan baik. Selain itu, upaya vaksinasi juga perlu dilakukan untuk membantu menghambat penyebaran Covid-19 dan membentuk kekebalan komunitas. Maka dari itu, penyebarluasan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan secara merata ke seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dalam implementasinya, komitmen bersama dan upaya gotong royong dari masyarakat Indonesia terus menerus dilakukan dan semakin membuahkan hasil baik. Kasus aktif Covid-19 di Indonesia semakin menurun, sejumlah aktivitas dan kegiatan juga telah berjalan normal, bahkan sejumlah kegiatan berkumpul bersama juga telah digelar. Hal ini menunjukkan bahwa upaya gotong royong dari masyarakat dan pemerintah telah cukup berhasil dalam menangani pandemi Covid-19. Integrasi nasional telah diimplementasikan dengan baik selama pandemi sehingga muncul rasa persatuan dan kesatuan dalam menghadapi pandemi secara bersama-sama sebagai satu bangsa Indonesia. Masyarakat dengan keragaman suku, budaya, dan agama memang harus bersatu padu dan bergotong royong membantu penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, upaya vaksinasi Covid-19 juga terus menerus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini, persebaran vaksinasi Covid-19 baik dosis 1 maupun dosis 2 dapat dikatakan hampir merata di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini menunjukkan upaya bersama dan integrasi nasional dalam menangani pandemi Covid-19. Menurut data, total vaksinasi dosis 1 telah mencapai 96,33% sedangkan untuk dosis 2 mencapai 80.57% (Kemkes 2022). Data vaksinasi Covid-19 dosis 1 di berbagai daerah juga cukup merata dimana sebagian besar daerah telah mencapai tingkat vaksinasi diatas 80%, hanya di beberapa daerah seperti Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua yang masih berada dibawah 80%.

Kesimpulannya adalah pandemi Covid-19 dapat menjadi peluang bagi implementasi integrasi nasional di Indonesia karena dengan adanya tantangan bersama berupa pandemi, diperlukan upaya bersama dan gotong royong untuk mengatasi pandemi ini. Integrasi nasional tersebut dapat membantu penanganan Covid-19 karena masyarakat dari berbagai suku, budaya, dan agama dapat bersatu padu dan bergotong royong menghadapi pandemi. Hasilnya masyarakat Indonesia telah mengamalkan integrasi nasional dengan cukup baik selama dua tahun ini. Hal ini dapat terlihat dari upaya bersama masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi Covid-19. Diharapkan kedepannya masyarakat Indonesia dapat semakin bersatu dan mengamalkan integrasi nasional untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun