Mohon tunggu...
Budi Hari C
Budi Hari C Mohon Tunggu... Buruh Swasta -

Wong Ndesooo.... Hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

So-Man: Ini Bukan Antara NU dan Muhammadiyah, Tapi Antara Said dan Dirinya Sendiri

18 September 2015   13:58 Diperbarui: 18 September 2015   14:06 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di kalangan kaum muslimin di Indonesia ini yang tidak mengenal Said Agil Siradj, seorang yang katanya bergelar Kiai Haji, sebutan mulia yang harusnya buisa memberi pencerahan pada umat. 

Namun sayangnya, bapak yang satu ini tidak terkenal di kalangan kaum muslimin Indonesia karena keilmuannya dan kecerdasan berfikirnya, tetapi justru karena perkataannya dan cara berfikirnya yang kontroversial dan jauh dari pendekatan ilmiah. Kritikan bukan saya datang dari tokoh yang berbeda pergerakan tetapi kebanyakan justru datang dari para kiai yang berada dalam satu kendaraan.

Berikut beberapa pernyataan nyelenehnya, yang dinilai sebagai cacat logika :

Bapak ini menilai bahwa situs porno yang menampilkan gambar dan video porno atau cerita porno itu tidak berdosa untuk ditonton dan dilihat dan halal. Sedangkan situs Islam radikal lebih merusak iman ketimbang situs porno. 

Kontra logikanya : Benar memang situs radikal itu berbahaya dan wajib ditutup, tetapi menghalalkan video porno itu sungguh tidak masuk logika. Apa jadinya jika video porno dihalalkan?? Bagaimana nasib generasi muda anak bangsa?? Bukankah sudah terbukti bahwa video porno adalah candu dan bisa menyebabkan sakit jiwa.

Bapak ini mengatakan bahwa tidak ada yang namanya perang suci. Semua perang adalah kotor.

Kontra logikanya : Lalu bagaimana kita menyikapi dan menilai dengan adanya perang kemerdekaaan?? Berarti kita merdeka dengan cara kotor??

Bapak ini mengatakan dan ini yang paling terbaru bahwa Jenggot itu Arabisasi, Jenggot Mengurangi Kecerdasan, Semakin panjang jenggot seseorang, maka orang tersebut semakin Gobl*k, dan Orang-orang cerdas tidak berjenggot.

Kontra logikanya : Karena ini sudah masuk dalam ranah hukum agama Islam, maka tidak perlu dibahas. Tetapi pernyataan ini secara tajam dan langsung telah dan langsung menghina pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, KH Hasjim Asy'ari. Bukankah kiai yang mulia, yang menjadi panutan jutaan warga NU ini punya jenggot alias berjenggot. Sungguh sadis berkataaannya..Pikirkanlah...

Bapak ini juga mengatakan dan ini musibah terbesar karena bisa menyulut permusuhan diantara dua organisais besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah. Bapak ini mengatakan dalam salah satu ceramahnya bahwa Muhammadiyah itu Gobl*k. Oh..Tuhan.. Walaupun dibalut dengan candaan namun sungguh ini sangat tidak pantas...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun