Suatu sore Samin mendatangi Kriwul yang lagi bersantai dirumahnya. Samin dating sambil kedua tangannya membuka Koran rakyat terbitan hari ini.
“Kang..kang Kriwul, sampeyan tahu ga kepanjangan RSS?”, Tanya Samin sambil terengah engah.
“Sebentar Min, duduk dulu sini. Napas yang bener dulu baru ngomong”, kata Kriwul sambil menggeser tempat duduknya.
Tanpa menunggu komando, Samin langsung duduk disebelah Kriwul dan dengan sekejap tangan kanannya mengambil cangkir berisi kopi di depannya. ‘Sruupuuut’
“Ahhhh…enakk mantab”, desisi Samin.
“Ediaan… Aseem ente Min. Itulak kopiku…”, teriak Kriwul sambil melotot.
“Ah buatlagi lak bisa khan kang.. Bos kok marah gara gara kopi secangkir..heee”, jawab Samin cengengesan.
“Gundulmu… gendeng… Tanya apa kamu tadi?”, sergah Kriwul masih sambil bersungut.
“Itu kan tahu nggak kepanjangan RSS?”, Tanya Samin.
“Gampang Lah… Rumah Sangat Sederhana”, jawab Kriwul.
“Benar pinter sampeyan.. kalo kepanjangan RSSS?”, Tanya Samin lagi.
“Rumah Sangat Sederhana Sekali”, jawab Kriwul.
“Benar pinter lagi sampeyan.. kalo kepanjangan RSSSSSS?”, Tanya Samin lagi.
“Rumah Sangat Sederhana Sekali Sampai Selonjor Susah”, jawab Kriwul.
“Hahaha…pinter sampeyan pantes jadi bos. Lha sekarang kang, kalo kepanjangan RSSSSSS hasil kajian Pak Ahok, Gubernur Jakarta?”, Tanya Samin lagi.
“Maksudmu opo Min…gagal paham aku”, Tanya Kriwul balik.
“ Itu lho di Koran ini diberitakan bahwa hasil kajian ilmiah tentang tawuran menunjukkan bahwa salah satu penyebab adanya tawuran remaja adalah karena mereka tinggalnya di RSSSSSS. Akibat tinggal di RSSSSSS maka para anak anak ini kehilangan kesempatan berada di dalam rumah. Mereka harus “terusir” dari rumah”, jelas Samin sambil menunjukkan Koran yang dibawanya ke Kriwul.
“Lha apa sih RSSSSSS iku Min”, Tanya Kriwul penasaran.
“Nih baca sendiri Kang!”.
Samin mendekatkan Koran yang dibawanya ke wajah Kriwul. Dengan agak keras Kriwul membaca tulisan di Koran itu.
“Ow..RSSSSSS itu kepanjangan dari RUMAH SANGAT SANGAT SEDERHANA SAMPAI SUSAH SENGGAMA.. jiahahahahahaha… edian Gubernur iki ancen.”.
Namun tiba-tiba.
“Pakneeee….sopo sing SENGGAMA”.
Istri Kriwul teriak dari dalam rumah.
“Enggak Bukne..ini lho lagi mikir gimana cara SING GAMPANG untuk mengikuti alur pemikiran AHOK”, teriak Kriwul tak kalah keras..
Sedangkan Samin tak perduli, karena dimulutnya sudah menempel cangkir berisi kopi panas. Sruupuuutt….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H