Dilansir dari sebuah unggahan yang berasal dari akun Threads @folkkonoha bahwa seorang tokoh publik figur yang berinisial GM telah melakukan pelecehan secara verbal terhadap salah seorang seniman yang berinisial YP dalam suatu acara pagelaran wayang. Dalam unggahan tersebut, GM melontarkan kalimat yang sangat tidak etis terhadap YP.
   "Aku bersyukur bude Y elek, milih dadi sinden. Lak ayu dadi l***e to niki"
Yang artinya, "Saya itu bersyukur bude Y itu jelek, milih jadi sinden. Kalo cantik jadi l***e"
Hal tersebut diucapkan oleh GM sembari tertawa dan menunjuk ke arah YP. Tampak bahwa YP menanggapi candaan tersebut dengan tetap tenang meskipun menahan tangis.
Kemudian dilansir dari sebuah unggahan yang berasal dari akun Instagram @ummaisyahhumairah hal serupa juga dilakukan oleh GM terhadap salah satu jamaah wanita yang hadir dalam sebuah acara kajian. Yakni pada saat salah satu jamaah tersebut diminta untuk menirukan cara menyiarkan, kemudian GM mengatakan
   "Suarane penake koyo ngono, opo meneh desahane"
Yang artinya, "Suaranya aja enaknya kaya gitu, apalagi desahannya". Hal tersebut diungkapkan oleh GM sambil tertawa.
Dari beberapa contoh peristiwa catcalling diatas, dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik dalam kehidupan masyarakat memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap cara seseorang bertutur terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.
Sumber referensi :
Iragiliati, Emalia. (2022). BMP PBIS4131 Sociolinguistics. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.alodokter.com/mengenal-fenomena-catcalling-yang-bikin-resah
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jips/article/download/26298/pdf_1#:~:text=Motivasi%20Melakukan%20Catcalling,diri%20(81%2C8%25)