Mohon tunggu...
Almayanzi Halim
Almayanzi Halim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami tentang Hakikat Ekonomi Islam

29 November 2023   10:39 Diperbarui: 29 November 2023   11:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ciri-ciri Ekonomi Islam

Ciri- ciri ekonomi islam, dapat dilihat dari filsafat ekonomi islan itu sendiri, yakni konsep ketuhanan sebagai yang pertama. Dapat juga ditelusuri dari sumber- sumber Al-qur'an dan hadist. Ciri ekonomi islam seperti yang disebutkan oleh para ahli sebagai berikut: (1) Ekonomi Islam bersifat teologis. (2) Ekonomi Islam mempunyai karakter yang universal. (3) Ekonomi Islam bermuatan normal, etika dan moralitas. 

Setelah kita membicara kan pengertian, ciri-ciri ekonomi islam, sekarang kita sampai pada pembahasan initi dari bab ini yakni Hakikat Ekonomi Islam. Secara garis besar, ekonomi islam yang berlandaskan tauhid,. Dari perspektif ini, maka hakikat ekonomi islam, adalah untuk mencapai dan meraih apa yang dikehendaki oleh tauhid itu sendiri. Dalam peran praksis kehidupan, manusia yang melaksanakan seluruh aktivitasnya tidak boleh kosong dari konsep tauhid. Karena jika tidak dengan konsep tauhid ini manusia sama saja tidak melakukan ekonomi islam atau menyatakan secara tidak langsung keluar dari hakikat ekonomi islam itu sendiri. 

Selain Tauhid Hakikat ekonomi islam dilancarkan dengan al-Qur'an dan al- Hadist. Hal ini diperkuat dengan salah satu dari sekian banyak seruan Allah yang menjelaskan bahwa Al- Qur'an adalah kitab yang di dalamnya tidak ada keraguan terhadapnya QS. Al-Baqarah ayat 2 yang artinya : kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Mengapa perlu memahami hakikat ekonomi islam, tidaklah cukup hanya dengan memahami definisi tetapi juga mengetahui derivasi makna dari definisi ekonomi islam. Hal ini kemudian, akan melahirkan pandangan bahwa tidak akan ada sikap parsial yang akan muncul dalam pemikiran setiap muslim, setelah memahami hakikat dan tujuan ekonomi Islam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun