Ramai mempersua senyap
Tangan ingin mengerat
tapi mulut merapat
langit gedung tertawa
kepada dua insan yang berpura-pura
mari kita dengarkan alunan kidung
yang berdegup dari keadaan yang gugup
Seakan tak ada sebuah cerita,
Hanya bersisa dan kiniku membias
Terkadang aku rindu, untuk mengadu.
Kini  berakhir sendu.
Ku telan sendiri, sedangkan kau bahagia dengan jalan hidupmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!