Mohon tunggu...
Almas Syamma
Almas Syamma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Agama terhadap Kesehatan Mental

30 Januari 2023   13:12 Diperbarui: 30 Januari 2023   13:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Agama merupakan bentuk keyakinan manusia terhadap Tuhan menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan manusia baik secara individu maupun bermasyarakat, baik secara materil maupun spiritual, baik secara duniawi maupun ukhrawi.pada hakekatnya agama bertujuan membina dan mengembangkan kehidupan yang sejahtera di dunia maupun akhirat. Selain itu, agama juga berperan dalam memelihara jiwa supaya tetap sehat dan terhindar dari berbagai gangguan kejiwaan. Islam diturunkan Allah swt. dengan membawa nilai aturan-aturan atau ajaran-ajaran, norma-norma, ilmu sosial, penyempurnaan akhlak, serta adanya perintah serta larangan didalamnya. Dengan adanya peraturan membuat kehidupan menusia lebih tertata dan membuat setiap orang dapat menjaga, merawat/memelihara jiwa sebagai kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Kesehatan mental merupakan terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan Bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup. Kesehatan mental dapat diartikan bentuk kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana seseorang tersebut hidup. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari badan jiwa (mental) dan social, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.  

Manusia yang sehat ialah manusia yang sejahtera dan seimbang secara berlanjut dan penuh daya kemampuan. Dengan kemampuannya tersebut sesorang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kualitas hidup dengan seoptimal mungkin. Pada umumnya seseorang beranggapan bahwa kesehtana penting bagi kehidupan manusia. Namun, sebagian besar berpandangan bahwa seseorang dianggap sehat apabila berada dalam keadaan tidak sakit dan tidak cacat. Kesehatan dipandang sebagai sebagai sesuatu yang alami dimilki oleh setiap orang.

Eksistensi agama bagi manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat penting dalam upaya rasa tanggap seseorang kepada Tuhan sebagai Dzat Yang Maha Tinggi yang memberikan ketenangan dan keselamatan hidup bagi siapa saja yang taat terhadap perintah agama, dan sebaliknya jika seseorang ingkar terhadap ajaran agama, maka akan mendapat hukuman baik itu semasa hidup di dunia maupun kelak di akhirat. Para ahli kedokteran menyadari adanya keterkaitan anatara kondisi mental seseorang dan penyakit hati yang dapat memicu terjadinya gangguan kejiwaan dan kehidupan yang tidak teratur. Menurut para ahli kedokteran penyakit kejiwaan/mental tidak ada hubungannya dengan penyembuhan dengan cara medis. Namun, agamalah yang berperan penting dalam hal ini.

PEMBAHASAN 

  • Pengertian Agama

Agama memiliki 2 konsep makna yaitu, statis dan dinamis. Agam memiliki makna statis cenderung berorientasi untuk menunjuk religi sebagai system social agama secara formal, misalnya Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha. Agama memiliki makna dinamis merupakan suatu sifat atau semangat keagamaan yang bersifat subjektif yang sesuai dengan pengalaman keagamaan dan penghayatan masing-masing yang selamanya tidak selalu terkait dengan agamanya secara formal. Agama merupakan segala tindakan, perasaan serta pengalaman individu ketika berhadapan dengan hal apa saja yang dianggap bersifat lahiriah.

Kata agama lahir dari bahasa arab yaitu "ad-diin" yang berarti unduang-undang. Sedangkan dalam Bahasa inggris disebut dengan "religi" yang artinya peraturan. Oleh sebab itu, jika dilihat dari segi bahasa agama memiliki banyak makna atau arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama merupakan system yang mengatur keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kaidah yang berkaitan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.

  • Kesehatan Mental

Mengenai hal kesehatan, dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 36 Thaun 2009 kesehatan yaitu "keadaan sehat", yang mencakup mental, fisik, sosial, ataupun spiritual yang memungkinkan tiap individu hidup produktif baik dari segi ekonomj dan social" (Depkes RI. KMK No. 406. 2009:1). Dari segi Bahasa kesehatan mental tersusun dari dua kata yaitu : kesehatan dan mental. Kesehatan memiliki kata dasar sehat yang kemudian mendapat awalan ke dan akhiran, menyatakan hal atau keadaan, sedangkan sehat bermakna bebas dari sakit, jadi kesehatan memiliki arti keadaan badan seseorang yang tidak sakit. Mental berasal dari bahasa latin yaitu : mens, mentil, yang artinya: jiwa, roh, nywa, sukma, semangat.

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan  dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan beserta keharmonisan jiwa dalam kehidupan. Mengenai kesehatan mental, terdapat beberapa indicator untuk menilai atau mengenali mental yang sehat. Menurut Karl Mennigger dalam menggambarkan indikaai seseorang yang memiliki kesehatan mental yaitu orang yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya, serta berinteraksi secara tepat, baik serta Bahagia.

  • Aspek Agama dalam Kesehatan

Bila mengingat kode etik yang berlaku dalan bidang kedokteran atau keperawatan, untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama, dan adat istiadat. Artinya tenaga medis tidak boleh bertindak diskriminasi terhadap pasien. Prinsip kode etik ini sudah tidak ada perbedaan pendapat. Tampaknya sudah dapat dengan mudah unruk memahami tuntutan profesionalitas tenaga medis tersebut. Namun disisi lain jika dilihat dari sisi kewajiban, seorang tenaga medis adalah menghargai hak pesien. Dengan kata lain, tenaga medis harus menjunjung tinggi hak-hak pasien, termasuk menghargai pemahaman agamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun