Mohon tunggu...
Alice Maryani
Alice Maryani Mohon Tunggu... Lainnya - Agen Properti

Sedang belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Orang Akan Berpulang

4 Juni 2019   19:50 Diperbarui: 4 Juni 2019   22:06 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya betul-betul bersyukur pernah memiliki ibu negara seperti Ibu Ani Yudhoyono.  Meskipun saya tidak mengenal beliau secara pribadi tapi saya ikut menangis ketika ibu dipanggil Tuhan.  

Saya juga berdoa kepada Tuhan semoga ibu diterima di sisi Tuhan dan menemukan kedamaian. Dan Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan kepada keluarga ibu terutama kepada Bapak SBY. Saya yakin semua warga Indonesia ikut merasakan kehilangan yang sama. Semoga peristiwa ini kembali mempersatukan rakyat Indonesia.

Terima kasih kepada semua televisi yang meliput sejak ibu dirawat di rumah sakit sampai selesai dimakamkan. Lewat semua liputan itu dan juga acara- acara wawancara yang ditayangkan ulang di televisi membuat saya merasa lebih dekat dengan Bu Ani sekeluarga dan melihat sisi-sisi humanis mereka.   

Saya bukan pendukung partai Demokrat dan saya bukan politisi, hanya rakyat biasa yang mendapatkan teladan hidup dan pembelajaran dari kehidupan Ibu Ani dan Pak SBY.

 Memang benar di balik pria yang hebat pasti ada wanita yang hebat. Saya melihat Bu Ani adalah sosok wanita yang cantik baik lahir maupun batin. Beliau tulus, humoris, cerdas dan pandai bertutur kata.   

Beliau juga sosok wanita yang kuat dan selalu mendukung Pak SBY serta mengasihi dan dekat dengan anak,menantu dan cucu-cucunya. Bu Ani mengingatkan saya pada sosok mama saya yang telah dipanggil Tuhan. Beliau juga wanita yang baik dan mencintai keluarga. 

Saya sampai terharu dan menangis melihat cinta yang kuat dari Ibu Ani kepada Bapak SBY,demikian pula sebaliknya. Semoga hubungan harmonis mereka bisa diikuti oleh pasangan-pasangan lainnya agar tidak lagi banyak pasangan yang bercerai.

Bahkan alasan Bu Ani gemar memotret bukan hanya karena hobinya semata tapi juga untuk membuat dokumentasi bagi  Pak SBY sehingga beliau bisa melihat momen-momen yang terlewati olehnya. Bu Ani suka mencatat perkataan Pak SBY dan memilihkan buku-buku untuknya. Tak heran Pak SBY berhasil menjadi presiden RI selama 2 periode.

Sebagai orang awam saya juga menjadi lebih mengerti perjuangan seorang prajurit dan keluarganya. Salut untuk bapak - bapak dan  ibu- ibu  TNI juga POLRI di mana saja kalian berada. Biar Tuhan membalas kebaikan kalian sekeluarga. Sekali lagi saya bangga menjadi rakyat Indonesia. 

Saya juga melihat betapa besar cinta Pak SBY terhadap Bu Ani. Beliau setia mendampingi Ibu Ani sejak beliau sakit sampai beliau dipanggil  Tuhan dan sampai ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Mereka tetap saling mencintai dan setia sampai titik terakhir, sebuah hal yang semakin langka   di dunia sekarang ini.

Saya semakin menyadari bahwa pada akhirnya KITA SEMUA AKAN BERPULANG KEPADA TUHAN tanpa melihat jenis kelamin, usia, suku, ras, kaya atau miskin, agama, titel, jabatan mapun pilihan politik kita.  Kita semua hanyalah  musafir yang menumpang di dunia ini untuk sementara.   

Teladan apakah yang akan kita tinggalkan bagi sesama kita? Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik.

Perbuatan baik akan selalu dikenang dan diteladani oleh semua orang tanpa memandang perbedaan.    Tulisan ini menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan yang saya miliki dan harus saya perbaiki.  

Mudah -mudahan tulisan ini juga bisa menggugah hati kita semua untuk menabur kebaikan selagi kita masih di dunia ini dan bersiap-siap menanti giliran kita BERPULANG KEPADANYA.

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun