Â
Bapak ini bernama Mukhtar, usianya kini sudah 60 tahun. Meski seluruh rambutnya kini telah memutih, beliau masih lihai memainkan panggung boneka yang dibuatnya itu.Â
Mulai dari gerakan tangan yang memetik temali sambil kaki yang mengayunkan pedal. Pak Mukhtar dapat membuat 6 boneka itu menari.Â
Ya inilah sosok bapak Mukhtar yang kesehariannya menjadi pengamen boneka di Kota Tua. Beliau sudah menjadi pengamen boneka sejak tahun 2012.
Dengan usia yang tak muda lagi, bapak Mukhtar tetap semangat menjalani pekerjaannya sebagai pengamen boneka tali.
Pak Mukhtar mempunyai seorang istri bernama Sri Astuti dan seorang anak bernama Fajar.
Sehari - hari, Pak Mukhtar berangkat dari rumah dengan kereta dari stasiun Klender Baru hingga stasiun Jakarta Kota.
Diatas panggung mini buatannya itu, enam boneka menari diiringi musik Melayu di halaman Kota Tua.Â
Enam boneka tersebut mempunyai peran masing - masing layaknya pertunjukan seni. Satu boneka perempuan di depan menyerupai seorang vokalis.
Dan lima boneka lainnya berperan sebagai pemain alat musik, seperti gitar, gendang, terompet dan keyboard.
Boneka tali dibuat Pak Mukhtar dari sendal jepit. Satu boneka menggunakan sembilan sendal jepit.Â
Boneka - boneka yang ia buat juga telah dilindungi oleh Kementrian Pariwisata dan Pengelola Museum Fatahillah.
Dan ketika sudah maghrib, sekitar pukul 18.00 WIB, Pak Mukhtar bersiap untuk pulang. Dengen pekerjaannya sebagai pengamen boneka, Pak Mukhtar masih bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H