Mohon tunggu...
Alman Musir
Alman Musir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ASEAN 2023 dan Implikasinya Bagi Pembelajaran IPS di SD

14 September 2023   21:11 Diperbarui: 14 September 2023   21:17 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

- Kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran IPS di SD yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti materi IPS yang dianggap sulit, membosankan, atau tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa; metode pembelajaran yang monoton, tidak menantang, atau tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif; serta evaluasi pembelajaran yang hanya berorientasi pada hasil belajar kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik.

- Kurangnya koordinasi dan kerjasama antara berbagai pihak yang terkait dengan pembelajaran IPS di SD seperti guru, kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan adanya kesenjangan antara kebijakan, kurikulum, standar kompetensi, sumber belajar, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran IPS di SD.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang sistematis dan terpadu dari semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran IPS di SD. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah:

- Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas guru IPS di SD melalui program-program seperti pendidikan formal (S1, S2, S3), pendidikan nonformal (PLPG, PPG), pelatihan-pelatihan (in house training, workshop), studi banding (antar sekolah, antar daerah), bimbingan dan supervisi (oleh pengawas, kepala sekolah), serta pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

- Melakukan pengembangan kurikulum IPS di SD yang sesuai dengan karakteristik siswa, tujuan pendidikan nasional dan Asean, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum IPS di SD harus bersifat fleksibel, dinamis, integratif, interdisipliner, relevan, dan kontekstual.

- Melakukan pengembangan sumber belajar IPS di SD yang beragam dan bermutu melalui pemanfaatan media cetak (buku teks, buku referensi, majalah), media elektronik (televisi, radio, internet), media audiovisual (film, video), media lingkungan (museum, monumen), serta media sosial (blog, facebook).

- Melakukan pengembangan metode pembelajaran IPS di SD yang bervariasi dan menarik melalui penerapan pendekatan-pendekatan seperti konstruktivistik (inquiry learning), kontekstual (contextual teaching and learning), kooperatif (cooperative learning), kolaboratif (collaborative learning), problem based learning (PBL), project based learning (PjBL), role playing,

dan lain-lain.

- Melakukan pengembangan evaluasi pembelajaran IPS di SD yang komprehensif dan autentik melalui penggunaan instrumen-instrumen seperti tes tertulis (objektif, uraian), tes lisan (wawancara, presentasi), tes kinerja (portofolio, produk), observasi (checklist, rating scale), angket (skala likert, skala guttman), rubrik (holistik, analitik) dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Asean Secretariat. (2021). About Asean. Diakses dari [situs resmi Asean] pada tanggal 14 September 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun