Mohon tunggu...
Al Makur
Al Makur Mohon Tunggu... Petani - Anak petani

Albertus Makur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Labuan Bajo Kota Seribu Kenangan

17 Desember 2020   10:01 Diperbarui: 19 Maret 2021   20:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak jalan atau banyak cara yang harus aku tampuh, kebetulan sekali aku tidak punya banyak waktu diluar menulis pengalaman dihatiku.aku hanya menulis diary dan membaca buku, mengerjakan sesuatu dengan adik dan pekerjaan lainya.

Sebelum kulanjutkan tulisan ini aku pengen menceritakan seorang cewek sang pujaan hati. Namanya jiman dia asal Sumbah NTT, semasa aku di seminari  YOHANES PAULUS II Labuan bajo aku selalu weekand di kosnya ketika sampai didepan kosnya aku menelponya beri tahu kalau aku ada didepan kosnya, diapun keluar dan amat bahagia ketika melihat aku dengan wajah yang tersipu malu. 

Ya seperti biasa setiap weekand pasti ada oleh-olehnya, saking bahagianya, si jiman(pacarku) memeluk aku "wajah kamu uda berubah" ujarnya. Tetapi aku merasa apa yang diucapkanya itu hanya candaan, aku tak berpikir banyak hal dalam pikiranku  aku tetap berjalan serta berpegang teguh padah planning awal kalau weekand ini aku harus buat hal-hal yang membuat si Jman bahagia kalau aku boleh jujur Jiman adalah perempuan terbaik yang penah aku kenal dia juga cantik sopan dan menarik.

Aku memang seorang peria yang suka cewek yang sopan dan canik, juga sederhana. tapi bukan berarti tulisan ini buat seorang cewek, ataupun karena saking dalamnya cinta, melainkan terapan ilmu pengetahuan dari pengalaman peribadi. Sekalipun tulisanya sederhana ataupun rumit menurut yang lain, aku tetap menulis. Karena tak ada satupun orang yang bisa merubah pengalaman orang lain. Jadi terserah kita kita saja mau kita sampaikan seperti apa.

Hari yang indah, yang aku rasakan,sekalipun tak terasa di badan tapi hari ini aku tak berpaling dari suasananya.  Sejenak mendengar music regge berirama dengan bas yang sangat indah. Music yang aku dengarkan adalah berjudul"no matter" lagu dari "acon right" asal USE yang sangat popular pada masa kini. 

Dalam benakku pengalaman tiga tahun lalu membuatku jadi keburu untuk mencapai sebua target dalam tulisan ini. Aku punya teman sepermainan tapi dia jau dari hadapanku tapi aku tak perna melupakan segal kebaikanya, akupun menganggapnya seperti adiku sendiri. Dikampung ini  aku menulis sebuah pengalaman yang bersifat dinamis sekalipun sifatnya personal tapi memungkinkan dari setiap pokok narasinya membuatku sedikit bermanfaat. Ayahku sedikit memiliki sikap ambisius, mungkin itu karakter dasarnya, tapi hal itu sangat berpengaruh terhadap karakterku sendiri, bayangkan saja ketika terjadi kejanggalan dalam keluarga dikarenakan perbedaan pendapat, menyimpulkan hal ini tentu sangat rumit karena jauh dari arti dan makna dari kata keluarga harmonis. 

Tidak hanya itu banyak pula pengalaman yang pengen aku raih sekalipun sangat sulit untuk digapai kalau dilihat beberapa kejanggalan yang terjadi. Terlepas dari hari itu bangun pagi penu semangat menyambut hari baruh dengan penuh ceria lepas lelah mencari motifasi baru hilangkan beban di hati maupun pikiran, kembali beraktifitas seperti biasa yang dilakukan petani tentunya sarapan pagi kekebun dengan membawa segala peralatan tani. Tidak hanya itu kegiatanya masih banyak juga kegitan  lain yang mungkin harus dilakukan hari itu seperti hanya mengontrol beberapa ternakan. 

Aku sedikit menyukai olahraga basket, pengalamanku dulu aku ingat lagi sekarang semasa aku duduk di bangku menengah. Dribbling ball, passing dan banyak istilah dalam basket ball y6ang aku tahu. Kalau berbicara tentang olahraga bukan hanya diatas pengalamanku dulu masih banyak pengalaman lain seperti olahraga volley ball, akan tetapi aku hanya focus di satu bidang olahraga saja dan dalam olahraga ini aku harus banyak belajar dan juga membeli banyak sumberdan jugah membeli majalah buat menambah wawasan terkait olahraga faforitku.sepertinya gerak tubuh tentu aku harus pelajari.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun