Mohon tunggu...
Al Makur
Al Makur Mohon Tunggu... Petani - Anak petani

Albertus Makur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Labuan Bajo Kota Seribu Kenangan

17 Desember 2020   10:01 Diperbarui: 19 Maret 2021   20:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saya mengingat pengalaman-pengalaman di masa lampau, saya selalu mengingat yang membahagiakan, jarang saya mengingat kesedihan, mengecewakan, pokoknya yang bertentangan dengan kebahagiaan hingga kadang-kadang dikamar mudah senyum sendiri tak kuat menahan rasa mengingat masa lalu.

"omong kosong kata orang, buanglah sampah seperti masah lalu kamu" aku menulis pada hari natal, banyak pengalaman dihari natal kali ini dengan sahabat,  kenalan, keluaga, dan lainya, enta versinya happy maaupun sedih,  kisah-kisah itu tentunya memiliki arti penting dan ada gunanya bagi kehidupan dan dalam kisah itu sendiri. Kembali lagi keawal topik hari ini adalah hari natal umat Kristen pasti semuanya pada kegereja ibadat hari raya. 

Dalam iman aku selalu diliputi oleh banyak  tantangan pribadi. Disebut tantangan karena selalu meluap sikap emosional, psikis yang tidak seimbang membuat jasmani tidak seimbang dan sejenisnya yang menjadi pengaruh besar bagi keperibadianku. Banyak impian yang aku cita-citakan. Salah satuhnya menulis opini sebisa mungkin, bisah menulis cerpen, itulah cita-citaku. Sangatlah mustahil ketika impian diatas akan digapai. 

Bisahkah itu ? pertanyaan besar bagiku dimasa yang akan datang. Pengalaman dulu waktu aku dikota metropolitan sangatlah berharga bagi kehidupanku pada saat ini. Apalagi kondisiku saat ini yang tdak mungking lagi menempuh pendidikan. Ya tentu kemampuan dalam ilmu pendidikan belum memadahi yang pasti alasanya karena aku belum sampai posisi itu. Belum sampai bukan berarti tidak pernah mengenyang pendidikan akan tetapi  belum sempat memperole formalitas berupa ijaza yang menjadi tuntutan di masyarakat ataupun di berbagai kalangan sosial. 

Yah gak apa yang penting aku sudah melewatinya semua disetiap jenjang mulai dari sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. Oleh sebapnya sebisanya aku menulis  sedikit saja dari setipa bait dari pengalaman keseharianku ini. 

Banyak kegiatan setiap hari yang sering dilakukan, yang menariknya, pekerjaanku menghasilkan uang nominal seratus ribuh rupiah perharinya.setiap hari aku hanya bergelut dibidang itu saja. Akupun tergiur kesana setiap hari bekerja pergi pagi dan pulangnya sore.  Hari ini sebenarnaya banyak tugas/pekerjaan yang harus aku lakukan, sebagaimana semuanya terjadwal di roster harianku, syukur aku bisa jalani walaupun sedikit membosankan. 

Wow sekarang aku dikampung dihalaman berbeda dengan setahun yang lalu semasa aku dikota Surabaya tentunya aku berada pada suasana yang baru lagi. Kampungku sejuk tapi terlalu dingn,dan Surabaya cukup panas  dan jarang hujan. Gak apa yang penting aku suda dikampung halamanku sendiri bertemu kembali dengan sebaya, sahabat apalaigi dengan keluarga, dan kembali bekerja mengikuti ayah sebagai petani. 

Ya seperti biasa dengan semangat yang menggebu-gebu kerja dari pagi sampai sore membantu ayah dikebun berbeda dengan kerja disurbaya sorehnya pasti bawa uang hasil harian. Kini tak ada penghasilan, membuat otak semakin bingung. Tapi ya bagiku sih kerja buat keluarga lebih penting dari apapun. 

Syukur kampungku dingin gak kayak Surabaya panas akan kepentingan sendiri. Dari sini aku mulai berpikir bahawa apa yang aku tela lewati di Surabaya semuanya konyol dan tak ada artinya sama sekali.kerja buat keluarga  itu lebih pentingng bagiku apa mungkin aku harus mengadakan suatu pekerjaan sampingan mungkin sedikit menguntungkan dan sedikit menghasilkan uang. Banyak pengalaman kerja yang membuat aku terinspirasi oleh masa depan. Focusing to the thinking positive adalah suatu prinsip yang menumbuh kebebasan dalam kehidupan.  

Ini adalah koreksi diri karena kurang pekah terhadap lingkungan yang begitu melelahkan adalah membantu orang tua kekebun. Banyak kerjaan dikebun diantaranya menanam, membersihkan serta menyambut panen musiman dan masih banyak yang lainya. Semua pekerjaan diatas aku lakukan bersama ayah, ibu dan keluarga yang lain. Sebagaimana menyadari bahwa semua pekerjaan diatas tentu menunjang masa depanku. 

Aku menulis semua pengalamanku untuk kukenang kembali dimasa yang akan datang. Cita-cita dan impianku banyak yang aku sia-siakan saat ini. maksudnya pekerjanku sekarang apah mungkin berguna bagi masa depanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun