Mohon tunggu...
Alma Fitriana
Alma Fitriana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Indonesia

Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Pendidikan Nasional

3 Februari 2024   22:12 Diperbarui: 3 Februari 2024   22:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melalui mata kuliah Filsafat Pendidikan Indonesia ini saya memperoleh pengetahuan baru tentang nilai-nilai filosofis Ki Hajar Dewantara. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan karakter yang berfokus pada peserta didik, dengan keseimbangan antara kreativitas, rasa dan karsa. akni pendidikan yang tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan, namun juga mengembangkan kemampuan berpikir dan kecerdasan batin. Pemahaman baru inilah yang akan menjadi introspeksi saya kedepannya ketika saya mengajar di sekolah. Pendidikan yang mendukung peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad 21.

Seorang pendidik tidak hanya memberikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik, seorang pendidik haruslah mampu mendidik generasi bangsa, dengan memberikan arahan, dan memberikan evaluasi bagi peserta didik. pendidik juga harus memberikan pemahaman juga praktik berbudi pekerti. Oleh karena itu pendidik berperan dalam tumbuhnya peserta didik.

Perjalanan pendidikan nasional memiliki sejarah yang panjang, mulai dari sistem pendidikan pada masa sebleum kemerdekaan dimana rakyat biasa tidak dapat mengenyam pendidikan, saat-saat dimana pendidikan hanya diperuntukkan bagi kalangan elit atau para calon-calon pegawai. Hingga sampai pada masa sekarang, dimana semua kalangan, tidak peduli dia elit atau tidak, calon pegawai atau bukan, mereka dapat mengenyam pendidikan yang selayaknya.

Tentu saja hal itu tidak luput dari peraperan para tokoh besar dalam dunia pendidikan nasional. KI Hadjar Dewanatara yang mendirikan Taman Siswa menjadi gerbang kebebasan dan kebudaayan bangsa dalam dunia pendidikan. Golongan-golongan terpelajar lainnya seperti, Soetomo (Budi Utomo), Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara (Sekolah Taman Siswa), K.H Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), R.A Kartini (Emansipasi perempuan) juga memiliki andil yang besar bagi pendidikan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun