Pendahuluan
Kepemimpinan merupakan salah satu poin terpenting dalam menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sebagai unsur yang mendasari budaya dan arah suatu entitas, kepemimpinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja dan perkembangan organisasi. Tanpa memiliki keterampilan dalam hal memimpin, rasanya mustahil suatu organisasi akan berjalan sukses, sebab memimpin adalah hal paling mendasar yang harus dimiliki setiap individu yang terjun dalam dunia organisasi.
Terdapat sejumlah peran dan manfaat ketika kita membangun dan melatih jiwa kepemimpinan terhadap masa depan organisasi, salah satu contohnya bahwa sebuah kepemimpinan mampu menciptakan visi dan arah. Pemimpin yang benar-benar ahli dalam memimpin akan mampu menciptakan visi jangka panjang. Ia akan mempertimbangkan berbagai hal dalam membuat suatu visi yang hendak dituju dalam organisasi tersebut. Sehingga visi tidak hanya menyatukan tujuan dan memberi arah kepada anggota organisasi, melainkan juga akan menjadi sumber motivasi dan gebrakan semangat bagi mereka. Ketika visi ini dipahami dan diadopsi oleh seluruh tim, anggota organisasi merasa lebih terhubung dengan tujuan bersama dan memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana mencapainya.
Sebagai seorang pelajar, terlebih mahasiswa sudah barang tentu kita banyak terlibat dalam gerakan organisasi, baik yang dalam kampus maupun luar kampus. Namun sayang, tahukah kita salah satu faktor rendahnya kualitas soft skill mahasiswa disebabkan kurangnya kemampuan dalam memimpin, sebagaimana dikatakan bahwa telah ditemukan empat faktor yang dianggap memengaruhi mutu kemampuan interpersonal mahasiswa dalam institusi pendidikan pastoral ini: kepemimpinan, kemampuan mengajar dosen, cara belajar, dan semangat belajar mahasiswa. (Paulinus Tibo, Melda, 2020)
Melirik pada fenomena tersebut, pastinya sangat memprihatinkan jika seseorang yang disebut-sebut sebagai agent of change malah tidak memiliki dorongan yang kuat untuk mengasah kemampuan soft skill-nya. Padahal, kemampuan itulah yang dunia butuhkan saat ini; kemampuan berpikir kritis, menganalisa sebuah problematika, sampai pada beraksi memberikan solusi.
Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan bukan hanya untuk pemimpin organisasi saja, tetapi terhadap semua kalangan yang ada di dalam organisasi dengan memberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas atau tanggungjawab yang diberikan, sehingga pemimpin dan karyawan dapat bekerja secara harmonis. (Azizah et al., n.d.)
Membangun kepemimpinan yang efektif dalam organisasi membutuhkan waktu, dedikasi, dan usaha. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi pemimpin yang efektif, tetapi dengan kesungguhan dalam pengembangan diri, kita dapat membentuk kepemimpinan yang berdampak positif pada organisasi. Perlu adanya kerjasama antar sesama anggota organisasi, sifat saling memahami satu sama lain, serta paham terhadap tugas dan kewajiban masing-masing. Jadi, sebuah organisasi yang kuat tidaklah dibangun oleh pimpinannya saja, tetapi yang lebih banyak berperan ialah seluruh anggota organisasi tersebut, meskipun dikepalai oleh pimpinannya.
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen karena berfungsi sebagai salah satu sarana untuk membimbing, menginspirasi, memantau, serta mengevaluasi pelaksanaan manajemen dalam organisasi. Biasanya, komunikasi akan memiliki fungsi dan manfaat yang bervariasi, tergantung pada kondisi, tema, dan peserta yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut. (Abijaya et al., 2021)
Organisasi harus mampu menjalankan komunikasi dengan lancar dan efektif untuk mencapai tujuan mereka serta memastikan peningkatan berkelanjutan dalam kinerja organisasi dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, hampir semua anggota organisasi perlu memahami proses komunikasi organisasi agar dapat memastikan bahwa tidak ada kesalahan komunikasi di antara mereka.(Abijaya et al., 2021)
Selain hal tersebut diatas, menciptakan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, perlu adanya penguatan karakter, usaha dan komitmen yang berkelanjuatan. Beberapa langkah berikut ini mungki bisa dijadikan sebagai acuan untuk membangun kepemimpinan yang efektif;
- Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Program seperti ini harus diadakan dalam sebuah organisasi, tentunya pelatihan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan terkait masalah kepemimpinan. Dengan begitu, harapannya dapat membantu pemimpin dan anggota untuk memahami prinsip-prinsip dasar kepemimpinan dan memperkuat keterampilan mereka.
- Mentoring dan Konseling Memiliki