Teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Berbagai jenis teh, seperti teh hitam, teh hijau, dan teh oolong, diketahui mengandung kafein, meski dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan kopi. Namun, asupan kafein yang berlebihan, termasuk  teh, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan. Penelitian tentang bahaya kafein dalam teh memberikan wawasan penting mengenai batas asupan yang aman.
Kandungan Kafein dalam Teh
Kafein merupakan senyawa alami yang terdapat pada daun teh (Camellia sinensis). Jumlah kafein dalam teh bervariasi tergantung pada jenis teh, cara diseduh, dan berapa lama diseduh. Rata-rata, secangkir teh hitam mengandung sekitar 40 hingga 70 mg kafein, sedangkan teh hijau memiliki kandungan kafein lebih rendah, Â sekitar 20 hingga 45 mg per cangkir.
Efek Negatif Terlalu Banyak Kafein
1. Gangguan Tidur
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, hormon  yang mengatur siklus tidur Anda. Orang yang mengonsumsi teh berkafein dalam jumlah besar atau mendekati waktu tidur berisiko lebih tinggi terkena insomnia.
2. Kecemasan dan Stres
Terlalu banyak kafein  dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan, menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan peningkatan detak jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology menemukan bahwa mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari meningkatkan risiko gangguan kecemasan pada beberapa orang.
3. Masalah Sistem Pencernaan
Kafein dalam teh merangsang sekresi asam lambung yang dapat  menyebabkan mulas dan gangguan pencernaan, terutama pada orang yang sensitif terhadap kafein.
4. Kecanduan
Kafein bersifat adiktif. Mengonsumsi teh terlalu banyak dapat menyebabkan kecanduan, dan jika tiba-tiba berhenti meminumnya, Anda akan mengalami gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan mudah tersinggung.
5. Gangguan Penyerapan Nutrisi
Kafein yang terdapat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan, terutama bila diminum bersama makanan. Hal ini dapat meningkatkan risiko anemia, terutama pada ibu hamil dan orang dengan asupan zat besi yang rendah.
Penelitian Pendukung
Sebuah studi Toksikologi Kimia Makanan tahun 2017 menunjukkan bahwa asupan kafein dalam jumlah sedang, sekitar 200 hingga 400 mg per hari, umumnya aman bagi kebanyakan orang. Namun, orang-orang yang sensitif terhadap kafein dan kondisi kesehatan tertentu antara lain: B. Lebih berhati-hati jika Anda mempunyai masalah jantung.
Sementara itu, sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2020 mengamati adanya hubungan antara tingginya asupan teh hijau dan peningkatan kadar kafein dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada peserta penelitian.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kafein dalam teh mempunyai manfaat sebagai berikut: B. Meningkatkan konsentrasi dan energi, namun asupan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk:
1. Batasi asupan teh Anda hingga 2-3 cangkir per hari.
2. Hindari minum teh sebelum tidur.
3. Bagi orang yang sensitif, pilihlah teh rendah kafein atau tanpa kafein.
Dengan memahami efek kafein dalam teh, Anda dapat memperoleh manfaatnya tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak semestinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H