Mohon tunggu...
Alma Bonita Mia Wardhana
Alma Bonita Mia Wardhana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hi saya Alma Bonita saya pelajar dari SMK Telkom Purwokerto. Saya suka bernyanyi!!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Modal Usaha Paving Block yang Perlu Kalian Ketahui!

15 Juli 2024   16:17 Diperbarui: 15 Juli 2024   17:24 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 1. Riset Pasar :   Cari tahu siapa yang akan membeli paving block, seperti kontraktor, pengembang properti, pemerintah, atau pemilik rumah. Pelajari juga siapa pesaing bisnis paving block di daerah Anda dan bagaimana cara mereka menjalankan bisnisnya. 

2. Perizinan :   Pastikan Anda memiliki semua izin dan lisensi yang diperlukan untuk menjalankan usaha paving block. Usahakan juga mendapatkan sertifikasi produk yang menunjukkan bahwa paving block Anda memenuhi standar kualitas. 

3. Tentukan Lokasi :   Untuk memulai usaha paving block, Anda membutuhkan lahan yang luas untuk pencetakan dan pengeringan, lokasi strategis yang tidak berada di area rawan banjir, gudang untuk menyimpan peralatan, area beratap untuk operasional, akses mudah bagi kendaraan besar, serta pasokan air yang terjamin, baik dari PAM, sumur, atau instalasi air. Pilih tempat produksi paving block yang dekat dengan sumber bahan baku untuk mengurangi biaya transportasi. 

4. Persediaan Air yang Terjaga :   Air sangat penting dalam pembuatan paving block. Air digunakan untuk mencampur pasir dan semen, membentuk balok, serta menyiram balok setiap hari sampai menjadi kuat. Pastikan Anda memiliki sumber air yang selalu tersedia di lokasi pembuatan paving block, seperti air dari PAM atau sumur. Pasang juga tangki air atau toren sebagai tempat penyimpanan air. Jika sering turun hujan di lokasi, Anda bisa memasang sistem penampungan air hujan. 

5. Bahan Baku dan Peralatan :   Cari sumber bahan baku yang dapat diandalkan dan menawarkan harga terjangkau. Gunakan sisa modal untuk berinvestasi dalam peralatan produksi yang berkualitas baik untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk.

Modal Usaha Paving Block

Dengan perhitungan modal usaha skala kecil hingga menengah, di bawah ini merupakan simulasi perhitungan bahan baku untuk pembuatan paving block

  • Pasir 5 truk: Rp3.500.000
  • Semen 100 sak: Rp5.000.000
  • Pasir abu batu 4 truk: Rp2.000.000
  • Bubuk pewarna 15 kg: Rp500.000

Total biaya yang akan dikeluarkan untuk bahan baku yaitu Rp11.000.000, paving block yang dihasilkan sekitar 9.000 paving block. Ketika paving block ini berhasil dijual dengan harga Rp2.000/satuan maka hasil pendapatannya mencapai Rp18.000.000.

Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari satu kali produksi adalah Rp7.000.000. Jika peralatan dan tenaga kerja mencukupi, kamu bisa memproduksi 9.000 buah setiap hari. Selanjutnya, hitung pendapatan bulananan. Namun, perlu diingat bahwa masih ada biaya operasional yang perlu diperhitungkan secara rutin setiap bulannya.

Berikut ini adalah rincian modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha paving block:

  • Mobil pick-up bekas: Rp100.000.000
  • Alat cetak 1 set: Rp2.500.000
  • Alat pengaduk: Rp2.800.000
  • Gerobak sorong 5 unit: Rp2.000.000
  • Sekop 5 unit: Rp250.000
  • Ember 10 unit: Rp120.000
  • Kuas 5 unit: Rp50.000

Jika anda memilih untuk menyewa kendaraan untuk distribusi, anda bisa mengurangi modal awal menjadi Rp7.720.000. Ditambah biaya bahan baku untuk 9.000 paving block, modal awal minimal yang diperlukan adalah Rp18.720.000.
Pengeluaran tetap per bulan untuk biaya operasional diperkirakan sebagai berikut:

  • Tenaga kerja: Rp3.000.000/orang per bulan
  • Listrik: Rp250.000/bulan
  • Air: Rp300.000/bulan
  • Bensin: Rp500.000/bulan

Perhitungan ini belum termasuk biaya sewa lahan jika anda memilih untuk menyewa tempat untuk operasional usaha paving block, harga sewa lahan bisa bervariasi ataupun berbeda-beda, tergantung pada lokasi yang anda pilih, apakah strategis atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun