Mohon tunggu...
Alma Tiara
Alma Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ia tertarik untuk belajar menulis sastra dengan merangkai kata dan diksi sebagai luapan emosi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mei Pahit

27 Mei 2023   08:12 Diperbarui: 27 Mei 2023   08:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"di kampus. Aku pernah satu kegiatan dengan dia," jawabku seramah mungkin


"oh begitu" responya
"kalau kamu teman lama Heru, ya?" pertanyaan yang sia-sia yang sebenarnya aku tahu jawabannya. Kan Heru cerita kalau mereka sudah berteman lamanya.

"Ya... bisa dibilang cukup lama. Hmmm... Desember 2015 kami berkenalan terus dekat, dan 11 Mei 2016 dinyatakan perasaannya kamipun menjalin hubungan pacaran sampai saat ini. Jawabnya sambil memutar-mutar bola matanya, berusaha mengingat dan ditutup dengan melontarkan senyumannya.
"Mei 2016? Kamu yakin"
"Ya, aku takkan pernah lupa moment special itu" responya.

Siapa yang harus ku percaya. Heru atau Vera? Ada apa ini? Aku semakin binggung. Ternyata Heru....

Heru tiba dan menyambut aku dan Vera dengan  baik. Ada sedikit harapan agar aku bisa membalasnya dengan baik pula. Lantas hal itu tak terjadi. Ah jantung ini! Tak bisa kutahankan kalau perasaan ini sangat campur aduk. Kuakui kalau saat ini aku begitu bahagia bertemu dengan pria yang bisa memiliki hatiku. Tapi juga sedih, saat ini aku berada di posisi serba salah. Bertahan dengan rasa sakit atau melepas walau sulit.

Arunika perlahan pergi meninggalkanku dan mentari terik datang menyapa. Heru bukan lagi menjadi pilihan namun jalan yang memang harus aku

 tinggalkan. Bagiku kau tetap menjadi alasan, agar aku bisa tetap  bersabar dan bertahan untuk mengejar pria yang lebih menghargai perasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun