Mohon tunggu...
Alma Zahra Tanjung
Alma Zahra Tanjung Mohon Tunggu... Editor - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Dalam Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Sekolah

13 Januari 2024   21:48 Diperbarui: 13 Januari 2024   21:53 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Melalui komunikasi yang efektif antara guru, siswa, dan pihak sekolah, partisipasi siswa dapat ditingkatkan. Berikut adalah beberapa peran komunikasi dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah :

  1. Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa : Komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat memfasilitasi interaksi yang lebih intensif di dalam kelas. Proses komunikasi yang efektif memungkinkan guru untuk menyampaikan pesan dengan jelas kepada siswa, dan siswa dapat merespons dengan baik.
  1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan : Komunikasi yang efektif juga memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah. Melalui komunikasi yang terbuka dan transparan, siswa dapat memberikan masukan dan pendapat mereka tentang kegiatan sekolah, kebijakan, dan perubahan yang terjadi.2
  1. Meningkatkan kebersamaan siswa dan guru : Komunikasi yang baik juga dapat meningkatkan hubungan antara siswa dan guru. Melalui komunikasi yang terbuka dan saling mendengarkan, siswa dapat merasa lebih dekat dengan guru dan merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.2
  1. Meningkatkan rasa memiliki siswa terhadap sekolah : Komunikasi yang efektif juga dapat meningkatkan rasa memiliki siswa terhadap sekolah. Dengan melibatkan siswa dalam komunikasi dan memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi, siswa dapat merasa lebih terlibat dan memiliki perasaan kepemilikan terhadap sekolah mereka.2

Kesimpulannya, komunikasi yang efektif antara guru, siswa, dan pihak sekolah dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Melalui komunikasi yang baik, interaksi yang intensif, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, kebersamaan, dan rasa memiliki siswa terhadap sekolah dapat ditingkatkan. Komunikasi memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Interaksi komunikasi antara guru dan siswa, baik secara verbal maupun non-verbal, berkontribusi pada efektivitas pembelajaran.

Komunikasi yang intensif antara guru dan siswa dapat menjalin kedekatan dan harmoni, serta memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar Selain itu, peran komunikasi organisasi kepala sekolah juga berdampak pada kinerja guru pengajar, melalui penyampaian peraturan, pemberian tugas, dan akses saluran informasi dengan demikian, komunikasi efektif di sekolah, yang dipimpin oleh kepala sekolah, memainkan peran sentral dalam meningkatkan partisipasi siswa dan kinerja guru.

Komunikasi memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Interaksi komunikasi antara guru dan siswa dapat membantu memotivasi, menggerakkan, serta mendorong siswa dalam pembelajaran. Selain itu, komunikasi interpersonal antara guru dan kepala sekolah juga dapat meningkatkan kinerja guru, menciptakan hubungan yang menghargai, dan memberikan kebebasan dalam berkreasi dan berdiskusi Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru juga berdampak positif terhadap kreativitas siswa, karena menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademik dan sosial anak. Oleh karena itu, peran komunikasi dalam konteks pendidikan sangatlah penting untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.

Untuk meningkatkan komunikasi dengan siswa, guru dapat melakukan beberapa strategi yang efektif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Menjadi contoh komunikator yang baik:

  • Guru perlu mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dan menjadi contoh yang inspiratif bagi siswa
  • Mengajukan pertanyaan: Dengan mengajukan pertanyaan, guru dapat mendorong siswa untuk berpikir secara aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran
  • Memberikan umpan balik: Umpan balik yang tepat dan sesuai dapat menjadi motivasi bagi siswa
  • Mendorong siswa untuk lebih ekspresif: Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik serta responsive
  • Menunjukkan sikap yang baik: Guru sebaiknya senantiasa menunjukkan sikap yang baik sebagai bentuk respek pada siswa

Melalui penerapan strategi ini, diharapkan komunikasi antara guru dan siswa dapat ditingkatkan, sehingga memungkinkan terciptanya lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan mendukung partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.

Untuk meningkatkan komunikasi dengan siswa, guru dapat menggunakan beberapa barat berikut ini:

  • Dengarkan dengan Penuh Hati: Guru harus memberikan perhatian sepenuh hati ketika siswa berbicara, untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan
  • Bahasa Tubuh yang Positif: Guru dapat menggunakan bahasa tubuh seperti senyum, kontak mata, dan sikap terbuka untuk menyampaikan pesan yang kuat dan membangun suasana yang hangat dan ramah di dalam kelas
  • Menggunakan Seni Bercerita: Guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan seni bercerita, yang dapat menarik perhatian siswa dan membuat materi menjadi lebih relevan
  • Menunjukkan Sikap yang Baik: Guru sebaiknya menunjukkan sikap yang baik sebagai sikap respek pada siswa
  • Menggunakan Teknologi: Guru dapat menggunakan teknologi, seperti video konferensi, untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan inklusif

Dengan menggunakan barat-barat ini, guru dapat meningkatkan komunikasi dengan siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif.

Komunikasi memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa dapat membantu memotivasi, menggerakkan, serta mendorong siswa. Selain itu, komunikasi antara orang tua dan guru juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dan mencapai keberhasilan dalam belajar. Dalam konteks kepala sekolah, komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru dapat menciptakan hubungan individu, kelompok, dan bawahan-atasan yang diwujudkan dengan menghargai, memberikan kebebasan diskusi, dan menghargai kritik dan saran. Dengan adanya komunikasi yang baik, siswa akan lebih komunikatif dan mau bekerja sama untuk lebih giat sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Komunikasi antara guru dan siswa memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Dalam komunikasi antar pribadi secara persuasif dan efektif antara guru dengan siswa diharapkan akan membantu memotivasi, menggerakkan, serta mendorong siswa untuk lebih giat dan mau bekerja sama. Proses pembelajaran akan efektif jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Keterampilan komunikasi siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat. Selain itu, peran orangtua dalam memberikan perhatian dan membimbing anak dalam belajar juga sangat penting dalam memenuhi segala kebutuhan sekolah peserta didik. Komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orangtua dapat membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah.

Studi menunjukkan bahwa peran komunikasi, baik antara guru dan siswa maupun antara orangtua dan siswa, memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah. Komunikasi yang efektif dapat membantu memotivasi, menggerakkan, serta mendorong siswa, sehingga siswa lebih komunikatif, mau bekerja sama, dan giat dalam kegiatan belajar. Selain itu, peran guru dalam mengembangkan keterampilan komunikasi siswa juga diakui sebagai faktor penting dalam meningkatkan partisipasi siswa. Interaksi dan komunikasi yang intensif antara guru dan siswa dianggap sebagai kunci untuk efektifnya proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah, penting untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas komunikasi antara guru, siswa, dan orangtua.

DAFTAR PUSTAKA 

 

Siti Irene Astuti Dwiningrum. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yosal Iriantara. (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Epstein. (2002). "Schools, Family, and Community Partnership, handbook for action, Second Edition. Diakses di http://www.jeipstein@csos.jhu.edu pada tanggal 5 Maret 2017 pukul 10.15 WIB

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun