Mohon tunggu...
Allyssa Putri
Allyssa Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajaran

Saya pelajaran SMP 44

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angsa yang Bertelur Emas

2 Agustus 2024   10:59 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani miskin yang tidak memiliki apa-apa selain kebun peninggalan kedua orangtuanya

Di suatu sore, saat petani berjalan pulang dari kebun, ia melihat seekor angsa yang terlihat kelelahan dan terbaring lemas di pinggir jalan. Akhirnya, petani itu menghampiri sang angsa dan membawanya pulang kerumah. Sesampainya di rumah, petani langsung memberi makan kepada angsa dalam jumlah yang banyak. Angsa pun langsung menyantapnya dengan lahap. Setelah selesai makan, petani tersebut meletakkan angsa di belakang rumahnya.

Keesokan paginya, petani menghampiri angsa kembali untuk memberinya makan. Sesampainya di kandang angsa, ia sangat terkejut saat mengetahui ada telur emas di sana.

Apakah ini emas asli?", tanya petani pada dirinya sendiri.

Petani pun langsung buru-buru memberi angsa tersebut makanan, lalu bergegas pergi ke tukang emas untuk memastikan keaslian telur emas tersebut.

Saat di toko emas, petani langsung bertanya kepada sang pemilik toko, "Apakah ini emas asli?"

Iya, ini emas murni asli", jawab pemilik toko emas setelah mengecek telur emas yang dibawa oleh petani.

Jawaban dari pemilik toko emas tersebut membuat petani terkejut. Kekagumannya semakin menjadi-jadi saat pemilik toko emas berkata kalau emas itu harganya sangat mahal karena ukurannya yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun