Kemajuan teknologi yang pesat membawa pengaruh besar terhadap perkembangan media sosial sehingga penyampaian informasi dan bentuk komunikasi di masyarakat juga mengalami perubahan. Â Konsumsi media massa oleh generasi muda dalam mengakses halaman media sosial dan media massa yang menjadi acuan sumber informasi terjadi pergeseran. Sekitar 81% dari 453 responden berusia 18 hingga 32 tahun di Jabodetabek dan Bandung mengandalkan kedua platform itu untuk mendapatkan informasi berita dalam kegiatan sehari-hari mereka (Humasindonesia,id, 2021).
Data ini adalah bukti fundamental bagi para ahli komunikasi dalam menanggapi perubahan pola informasi di kalangan generasi muda. Hasil survey terhadap generasi muda menunjukkan bahwa mereka cenderung menonton konten atau membaca artikel yang tidak terlalu panjang dan jelas dalam penggambaran situasi. Hal ini menandakan adanya tren perubahan format berita. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara mereka dalam mengonsumsi media, tetapi juga memengaruhi pola pikir, perilaku, dan budaya. Informasi yang didapat dengan cepat dan instan dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi atau bersosialisasi serta membangun personal branding mereka.
Media massa pada zaman dahulu seperti koran, majalah, dan radio telah menguasai gelombang informasi selama bertahun-tahun, tetapi evolusi teknologi digital yang sangat pesat sudah mengubah sekumpulan konsep ini secara mendasar. Media sosial telah menghadirkan perubahan yang signifikan terhadap masyarakan, kelompok, ataupun individu dalam berkomunikasi secara keseluruhan. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sangat berpengaruh dalam cara kita berinteraksi, mengakses informasi, dan berkomunikasi.
Dalam era digital, transformasi peran media sosial dalam penyebaran informasi ditandai sejak Revolusi Industri 4.0 dengan penyatuan teknologi digital ke dalam proses produksi dan komunikasi, hal ini telah mengubah cara Masyarakat dalam berbagi informasi di era digital sekarang ini. Transformasi ini menimbulkan dampak yang substansial terhadap penyebaran informasi yang awal mula penyebarannya lambat karena keterbatasan teknologi sampai peningkatan kecepatan penyebaran informasi yang difaktorkan oleh kecanggihan teknologi.
Alat utama proses komunikasi dalam masyarakat adalah teknologi yang tentunya membawa beberapa peluang serta tantangan bagi masyarakat. Perkembangan teknologi media seperti media sosial telah dan juga internet dapat mengubah cara masyarakat untuk melakukan komunikasi, interaksi, serta menyebarkan informasi.
Tantangan berasal dari sekelompok orang yang menyebarkan berita palsu atau hoax, isu privasi, dan penyalahgunaan teknologi. Â Di sisi lain, keberadaan teknologi media membuka kesempatan atau peluang untuk ikut serta dalam diskusi umum, memberikan akses ke beragam jenis informasi
(Sari, 2019).
Oleh karena itu, pergerakan komunikasi dan media menunjukkan berbagai macam tantangan yang perlu ditangani , ada pun peluang yang dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya generasi muda yaitu menjadi peserta yang lebih aktif dalam lingkup dunia serta menyokong pertumbuhan pengetahuan yang meluas. Hal yang perlu para generasi muda lakukan untuk bisa menghadapi tantangan tersebut di antaranya adalah meningkatkan literasi, bersikap terbuka mengenai penerimaan berbagai pengalaman dan ide- ide baru serta memanfaatkan media massa dan media sosial dengan sebaik-baiknya.
Generasi Z merupakan generasi muda yang berusia di bawah 24 tahun dan lahir di rentang tahun 1995 sampai tahun 2012 yang juga disebut sebagai digital native (Prensky, 2001). Generasi Z paham teknologi, mereka menghabiskan biasanya sembilan jam per hari di gadget mereka (Daugherty & Hoffman, 2014), (Indrajaya & Lukitawati, 2019) memiliki nilai-nilai, penuh perhatidan, praktis, beirnteraksi melalui gambar, dan mereka memiliki kesadaran kolektif. Generasi Z menekankan perhatian dengan kebutuhan data informasi yang berbeda-beda, waktu untuk memberikan umpan balik langsung atas informasi yang didapatkan, sistem kerjasama aktif antar pemangku kepentingan, cara-cara mengonsumsi informasi masa kini yang menyenangkan serta mudah dipahami dan diakses (Swanzen, 2018).
Generasi Z mempunyai keterkarikan yang tinggi terhadap konten di media sosial karena mereka bisa mendapatkan jawaban yang instan dan singkat. Rata-rata rentang pengamatan Generasi Z terhadap konten yang dilihat adalah selama 8 detik. Hal ini dikarenakan struktur otak mereka sudah biasa paham mengenai gambar visual yang rumit (Shatto & Erwin, 2016). Karena jangka waktu yang singkat, penting unruk memahami seberapa besar generasi muda dalam memercayai konten informasi yang mereka lihat di media sosial.
Kepercayaan yang dimiliki Generasi Z terhadap  informasi yang didapat di media sosial bervariasi, tergantung oleh beberapa faktor di antaranya adalah konten, sumber, dan pengalaman pribadi mereka terhadap informasi yang mereka dapat. Skeptis terhadap informasi adalah  hal yang lumrah bagi Generasi Z. Pentingnya sumber yang terpercaya juga menjadi peluang untuk Generasi Z sebab mereka cenderung lebih memercayai berita yang berasal dari sumber yang mereka anggap terpercaya, walaupun sumber tersebut adalah media sosial yang walaupun di dalamnya masih terdapat banyak hoax.
Menunjukkan pentingnya media massa dan media sosial dalam membangun tanggapan masyarakat dalam permasalahan sosial, khususnya di era digital yang ditandai oleh penyebarluasan informasi dengan instan dan cepat. Akurasi, etika, dan keseimbangan dalam pemberitaan sangat esensial untuk menjamin bahwa masyarakat telah menerima informasi yang tepat. Oleh sebab itu, media massa dan media sosial dapat berperan aktif dalam membangun pandangan masyarakat yang cermat melalui praktik jurnalistik yang memiliki tanggung jawab dan etika (Setiawan, A, 2018), (Alamsyah et al., 2024).
Semakin pentingnya peran teknologi digital dalam mengganti padangan komunikasi internal di berbagai macam organisasi. Perubahan besar di era digital ini berdampak dalam cara masyarakat melakukan komunikasi dan informasi, melalui platform media massa dan sosial yang baru memungkinkan proses bertukarnya informasi yang instan dan lebih efisien. Terdapat dua contoh primer yang terdapat dalam perubahan teknologi yaitu pengaplikasian email (Kurniawan, A., 2016), (Alamsyah et al., 2024).
Penggunaan Email sebagai sarana komunikasi sangat mempermudah masyarakat dalam bertukar informasi. Proses komunikasi yang awalnya membutuhkan waktu yang lama hingga berhari-hari, kini bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit bahkan hitungan detik. Selain itu proses komunikasi bisa dijangkau hingga ke dalam zona waktu yang berbeda, contohnya adalah seorang mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di luar negeri, ia dapat dengan mudah menghubungi atau mengirim pesan kepada orang tua nya yang berada di dalam negeri secara instan dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Â
Perubahan atau transformasi ini tentunya menimbulkan dampak negatif dan dampak positif di dalam masyarakat. Pada masa ini, masyarakat banyak terpapar pengaruh, khususnya pada tahap pendidikan (Fadlurrohim et al., 2019). Terdapat dampak positif yang timbul akibat perubahan ini yaitu kemudahan akses informasi yang dibutuhkan untuk keperluan belajar kapan saja dan di mana saja, proses pertukaran informasi bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit bahkan hitungan detik yang membuat keberlangsungnan hidup yang serba instan, selain itu mereka dapat dengan mudah berkomunikasi jarak jauh dengan cara instan. Kehidupan yang serba instan juga dapat menimbulkan dampak negatif yang di antaranya adalah penyalahgunaan media massa contohnya cyberbullying, kecanduan game, menurunnya kemampuan berpikir kritis, menurunnya kemauan untuk berinteraksi sosial yang penyebabnya adalah terlalu lama menghabiskan waktu di rumah hingga lupa waktu yang membuat seseorang takut untuk bersosialisasi sehingga mengalami penurunan kesehatan mental serta jasmani.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah perubahan pola konsumsi media massa dan media sosial masyarakat Indonesia khususnya generasi muda di era digital sangat terlihat salah satunya karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Perubahan atau transformasi ini dapat memengaruhi bagaimana mereka menyampaikan serta memahami informasi yang didapat serta perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuat masyarakat khusunya generasi muda dapat mengakses informasi dengan instan sehingga bisa dimanfaatkan untuk memperluas jaringan sosial, pendidikan, mencari lapangan pekerjaan, dan sebagainya. Berbeda dengan proses komunikasi yang masih lambat melalui media massa yang masih tradisional seperti surat, majalah, koran, dan sejenisnya sejak Revolusi Industri 4.0. Tetapi di antara kemudahan dan kemajuan teknologi terdapat banyak tantangan seperti penyebaran hoax, masalah privasi dan keamanan, perubahan kebisaan hidup menjadi lebih buruk, serta menurunnya kesehatan mental. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia khususnya generasi muda sebaiknya meningkatkan tanggung jawab dalam memanfaatkan atau menggunakan media massa dan media sosial sehingga generasi muda dapat memberikan hasil yang baik mengenai perubahan pola konsumsi media massa dan media sosial di era digital ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI