Mohon tunggu...
Allysa Zahra Hershafira
Allysa Zahra Hershafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi yang Mendominasi di Dunia

5 April 2021   10:24 Diperbarui: 5 April 2021   10:36 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem perekonomian yang diterapkan di sebuah negara dapat membantu memecahkan masalah ekonomi negara tersebut, meskipun dilihat dari kenyataannya masih banyak permasalahan yang terjadi pada bidang ekonomi yang belum teratasi. Masalah ekonomi yang sering terjadi di masyarakat diakibatkan oleh apa yang akan diproduksi baik bentuk barang ataupun jasa (what), bagaimana cara memproduksi barang/jasa tersebut (how), dan untuk siapa barang/jasa tersebut (whom). Dengan adanya berbagai permasalahan di bidang ekonomi, muncul beberapa pemahaman dan solusi dari ahli-ahli ekonomi dengan tujuan agar masalah ekonomi dapat diatasi.

Di dunia, para ahli ekonomi mengungkapkan beberapa sistem ekonomi yang memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam sistem tersebut. Sistem ekonomi yang mendominasi di dunia adalah sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis lebih condong menerapkan kepada kepemilika pribadi maupun swasta. Dalam sistem ini, produksi lebih dominan dilakukan secara individu. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah. Individu tidak berhak dalam kegiatan-kegiatan ekonomi, dari produksi, distribusi dilakukan oleh pemerintah secara penuh. Untuk kepemilikan individu diakui dengan batas-batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Dari sistem kapitalis dan sistem sosialis, ditemukan sistem ekonomi yang mecoba mencari jalan tengah dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem. Sistem tersebut adalah sistem ekonomi Islam, dimana sistem ini dijalankan berdasarkan syariat-syariat Islam. Ekonomi Islam menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dengan melihat sumber-sumber pokok islam yaitu Al-qur'an dan hadits. Ekonomi Islam diharapkan menjadi jalan tengah dari sistem-sistem ekonomi yang mendominasi di dunia, untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang ada.

Sistem ekonomi kapitalis lahir dari dasar pemikiran Adam Smith. Sistem ekonomi meyakini bahwa hak milik pribadi ataupun swasta, adanya invisible hand di dalam pasar dan adanya sistem pasar bebas. Nilai barang dianggap penting dalam sistem ini karena untuk melihat seberapa bergunanya barang/jasa tersebut  dan untuk mengukur kemampuan baik dari segi konsumen maupun produsen. Sistem ini memberikan kebebasan kepada warga negaranya untuk mengelola segala sumber daya yang dimiliki tetapi tidak boleh ada praktik monopoli di dalam pasar, karena monopoli dapat merusak sistem perekonomian yang ada di negara tersebut. Di dalam sistem ini diatur bahwa peran pemerintah dibuat seminimal mungkin.

Ada beberapa hal yang melandasi penindasan yang muncul akibat praktik dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu:

  • Terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya yang ada. Kekayaan yang dimiliki oleh negara tersebut terus menerus dicuri oleh kaum kapitalis
  • Adanya penumpukan karena sifat manusia yang tidak pernah puas.
  • Adanya ekspansi di seluruh penjuru dunia melalui modal dan didirikannya pabrik-pabrik besar dengan jalan globalisasi

Peranan harga dalam sistem ekonomi kapitalis dalam kegiatan produksi adalah mengatur produsen dilihat dari tingkat kemampuan untuk menanggung biaya produksi. Pernan harga dilihat dalam kegiatan konsumsi adalah yang mengendalikan untuk menentukan dan mengukur kemampuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Peranan harga dilihat dalam distribusi sebagai pertemuan penawaran dan permintaan. Di dalam pasar produsen akan memutuskan tingkat produksi dengan melihat keuntungan yang akan ia peroleh.

Adapun kelebihan yang dimiliki sistem ekonomi kapitalis yaitu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan adanya sistem pasar terbuka, sistem ekonomi yang terdesentralisasi, memberikan kesempatan individu untuk mencapai pendapatan yang maksimal, individu dapat memilih secara bebas untuk berbisnis di bidang apapun, pengusaha dapat berinovasi terus menerus dan unggul dalam kompetensi, konsumen dapat mengatur pasar dan banyaknya hasil produk baik berupa barang ataupun jasa yang diberikan oleh produsen akan beragam dengan adanya inovasi yang terus dilakukan.

Sistem ini selain memiliki kelebihan, mempunyai kekurangan juga yaitu adanya persaingan tidak sehat dikarenakan pasar bebas, membuat sudut pandang materialistik, hanya keuntungan yang sebesar-besarnya yang menjadi tujuan berbisnis, adanya eksploitasi sumber daya dan distribusi yang tidak merata yang lebih condong kepada pemilik modal.

Sistem ekonomi sosialis muncul akibat sistem kapitalis yang dianggap belum bisa mengatasi masalah ekonomi. Sistem ini menempatkan pemerintah memiliki segala siklus ekonomi yang ada di mekanisme pasar. Pemerintah dapat mengelola roda perekonomian yang ada di negara tersebut. Kepemilikan individu sangat dibatasi dalam sistem ini oleh pemerintah, karena sistem ini memiliki paham bahwa kemakmuran individu akan tercapai dengan kemakmuran secara bersama-sama. Sistem ini lebih mengutamakan kebersamaan dengan sistem kolektivitas dan sifat manusia ditentukan oleh pola produksi.

Kelebihan dari sistem ekonomi sosialis adalah mudahnya pengawasan terkait kegiatan ekonomi yang ada di negara oleh pemerintah, kesenjangan ekonomi yang terjadi di antara anggota  masyarakat tidak terlihat dan pemerintah mudah mengatur mengenai pembentukan harga barang atau jasa di dalam pasar.

Kelemahan dari sistem ini adalah melemahkan kreatifitas dari individu, adaya praktik monopoli yang akan merugikan masyarakat dan tidak adanya kebebasan bagi masyarakat utuk memiliki sumber daya yang ada.

Sistem ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang diterapkan oleh pelaku ekonomi untuk mengorganisasikan faktor-faktor produksi, distribusi, dan cara untuk memanfaatkan barang/jasa dengan syariat islam. Sumber sistem ini adalah Al-qur'an dan sunnah. Karakteristik dalam sistem ini adalah kepemilikan seluruh kekayaan dimiliki oleh Allah Swt. dan manusia memiliki hak untuk memanfaatkan harta tersebut.

Prinsip dari sistem ini adalah kekayaan yang ada di dunia untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan sejahtera di akhirat, manusia diharuskan bekerja secara sungguh-sungguh untuk mendapat kebaikan di dunia dalam mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat, manusia harus berlaku adil kepada sesama manusia, menghindari perbuatan buruk dalam mencari kekayaan, manusia memiliki kebebasan untuk pengambilan keputusan terkait pemenuhan kebutuhan hidupnya, mengakui hak kepemilikan harta individu dengan cara memperolehnya sesuai dengan ketentuan Islam.

Perbandingan dari sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi Islam bisa dilihat dari beberapa aspek. Aspek pertama adalah terkait kepemilikan, jika di dalam sistem ekonomi kapitalis menganut bahwa kepemilikan secara penuh milik individu. Sedangkan sistem ekonomi sosialis menganut bahwa kepemilikan secara penuh miliki pemerintah, tetapi kepemilikan individu masih diakui dengan syarat-syarat dari pemerintah. Sistem ekonomi Islam menganut bahwa kepemilikan seluruh kekayaan milik Allah Swt. dan manusia dititipkan harta tersebut dan memiliki hak untuk memanfaatkannya. Islam mengakui hak individu dalam kepemilikan dengan syarat kekayaan itu tidak menumpuk dan bisa disalurkan kepada kewajibannya, contohnya adalah membayar zakat.

Aspek kedua dapat dilihat dari kebebasan. Sistem ekonomi kapitalis memberikan hak setiap individu untuk melakukan segala kegiatan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Sistem ekonomi sosialis memberikan hak negara untuk memiliki dan mengelola kekayaan untuk kepentingan masyarakatnya. Sistem ekonomi Islam memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan aturan yang diberikan berdasarkan syariat Islam. Kebebasan ini bersamaan dengan nilai-nilai syari'at Islam.

Aspek ketiga adalah sistem ekonomi kapitalis menyebabkan ketimpangan sosial diakibatkan persaingan bebas yang akan mementingkan kepentingan individu dan merugikan masyarakat. Sistem ekonomi sosialis memiliki prinsip kesamaan dalam hak-hak individu. Sistem ekonomi Islam mengakui keberadaan ketidaksamaan ekonomi di antara individu-individu.

Aspek keempat adalah adanya jaminan sosial. Sistem ekonomi kapitalis tidak memberikan jaminan sosial kepada setiap individu. Sistem ekonomi nasionalis memberikan kebutuhan kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya. Sistem ekonomi Islam memberikan jaminan untuk setiap individu untuk hidup dengan memberikan kebutuhan pokoknya dan negara harus menjamin seluruh masyarakatnya memenuhi kebutuhannya.

Aspek kelima adalah cara distribusi. Sistem ekonomi kapitalis mendistribusikan kekayaan dan alat-alat produksi hanya kepada pemilik modal yang besar dan memiliki kekuasaan. Sedangkan sistem ekonomi nasionalis mendistribusikan kekayaan bertumpu pada negara. Dan sistem ekonomi Islam mencegah penumpukan kekayaan hanya dalam satu kelompok saja, maka distribusi dilakukan kepada seluruh masyarakat. Salah satu contoh distribusinya adalah mengeluarkan zakat dan memberikan kepada yang berhak menerima zakat.

Aspek keenam adalah sistem ekonomi kapitalis adanya persaingan bebas untuk mendapatkan keuntungan bagi setiap individu. Sedangkan ekonomi nasionalis melakukan rencana seluruh kegiatan ekonomi oleh pemerintah. Dan sistem ekonomi Islam memberikan kesejahteraan indidu dan kesejahteraan masyarajat dengan tidak saling bersaing dan melengkapi satu sama lain untuk mencapai kemaslahatan.

Nama   : Allysa Zahra Hershafira

NIM    : 2004963

Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Huda, C. (2016). Ekonomi Islam dan Kapitalisme. Diakses dari https://journal.walisongo.ac.id

Arfina, S. (2016). Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Diakses dari http://repository.stainparepare.ac.id/295/1/12.2200.049.pdf

Laely, S. (2018). Unsur-Unsur Sistem Ekonomi Islam. Diakses dari http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5021/1/JUDUL_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Effendi, S. (2019). Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis. Diakses dari https://core.ac.uk

Tho'in, M. (2015). KONSEP EKONOMI ISLAM JALAN TENGAN (KAPITALIS-SOSIALIS). Diakses dari https://docplayer.info/58872482-Konsep-ekonomi-islam-jalan-tengah-kapitalis-sosialis-muhammad-tho-in-prodi-ekonomi-islam-stie-aas-surakarta.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun