Waktu tunggu pelayanan kesehatan pasien rawat jalan merupakan salah satu tantangan masalah kesehatan yang masih sering ditemui di sebagian negara. Meskipun telah ada penelitian secara luas terkait masalah ini, masih terdapat banyak pasien yang mengalami keterlambatan ekstensif dalam mengakses layanan perawatan, khususnya di sektor kesehatan masyarakat
Umumnya waktu tunggu dianggap sebagai sumber daya terpenting dalam pemberian layanan kesehatan terhadap pasien karena berpengaruh besar terhadap kepuasan pasien yakni semakin lama waktu tunggu pelayanan yang diberikan dapat menurunkan kepuasan pasien . Sesuai dengan judul penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi waktu tunggu pelayanan resep obat racikan dan non racikan (obat jadi) yang sesuai dengan standar pelayanan waktu tunggu resep obat di Klinik Pratama Arsyfa 3.
Pemberian kualitas pelayanan kesehatan yang baik dengan proses pelayanan yang cekatan dan waktu tunggu yang relatif singkat merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Selain itu dapat berpengaruh pula terhadap jumlah pasien dan sumber pendapatan di masa mendatang (Meyer et al., 2016). Menurut penelitian oleh (Purwandari, 2017), terdapat beberapa hal yang dapat memperlama waktu tunggu pelayanan resep seperti adanya komponen tindikan delay yaitu adanya adanya waktu penundaan pengerjakan penyiapan obat, pemberian etiket dan penyerahan obat pada pasien. Adapula beberapa faktor yang turut memperlama waktu tunggu pelayanan resep yaitu :
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Kekurangan SDM dapat menyebabkan delay pelayanan, dimana proses pelayanan tidak optimal karena banyaknya resep yang masuk membuat petugas cenderung terburu-buru dalam melakukan pelayanan dan prasarana.
- Sarana dan Prasarana
- Terkait fasilitas, peralatan pelayanan dan tata letak ruangan yang kurang sesuai dengan alur pelayanan dapat menyebabkan delay yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan.
- Formularium Klinik
- Penulisan resep yang tidak sesuai dengan folarium dapat memperlama proses pelayanan resep karena petugas harus membuat copy resep untuk obat yang tidak tersedia jika pasien ingin menebus obat di apotek luar.
- Sedangkan penelitian (Fahrurazi, 2022) faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu adalah :
- Jumlah item obat dalam resep
- Banyaknya jumlah item obat dalam resep yang diterima dapat mempengaruhi waktu tunggu pelayanan yang diberikan dimana semakin banyak jumlah item obat dalam resep akan menambah waktu tunggu pelayanan dan sebaliknya semakin sedikit jumlah item obatnya maka dapat mengurangi waktu tunggu pelayanan.
- Jumlah staf
- Penambahan satu jumlah staf pekerja dapat mengurangi waktu tunggu pelayanan resep dan sebaliknya kekurangan jumlah staf pekerja dapat menyebabkan ketidaksetabilan dalam kegiatan pelayanan resep.
- Resep yang memerlukan intervensi
- Berdasarkan penelitian yang dilakukan resep yang memerlukan intervensi dapat menambah waktu tunggu pelayanan. Faktor utama peningkatan waktu tunggu yaitu intervensi resep dikarenakan perlu adanya konfirmasi balik oleh apoteker kepada penulis resep saat ditemukan masalah terkait penulisan resep.
- Proses pengisian
- Proses pengisian obat yang dilakukan dapat mengurangi waktu tunggu pelayanan resep obat jika per item nya dikaji oleh apoteker disbanding tenaga kefarmasian lainnya dimana apoteker dituntut untuk memberikan informasi terkait obat dan keterampilan dalam evaluasi literatur baru untuk menambah pengetahuan klinis dan rekomendasi pemberian obat.
Kualitas pelayanan farmasi serta meningkatkan kualitas pelayanan farmasi serta meningkatkan  kepuasan pasien. Perlu dilakukan evaluasi terhadap waktu tunggu pelayanan resep pada instalasi farmasi untuk mengetahui hambatan yang menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan rsesp dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan kefarmasian yang di berikan (Toreh, 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H