Peserta didik memerlukan suasana yang menarik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran yang mereka ikuti dapat bermanfaat, efektif dan pastinya membuat kangen.
Pembelajaran yang umum dilaksanakan di ruang kelas adalah proses klasik yang sudah tentu membosankan, baik bagi guru sendiri maupun peserta didik, apalagi jika jumlah peserta didik dalam satu kelasnya melebihi batas ideal.
Pembelajaran di luar kelas menjadi salah satu jurus jitu dalam menarik minat dan semangat pesera didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika mereka semangat dan tumbuh minatnya, tentu akan tumbuh juga rasa bahaginya. Manakala bahagia itu tumbuh maka pembelajaran pasti akan terasa menyenangkan.
Itulah salah satu pemikiran yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu menjadikan kegiatan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Menjadikan mereka bahagia agar pembelajaran jadi bermakna.
Seperti yang pernah saya laksanakan bersama peserta didik saya kelas 4 di SD Negeri Rancawuluh 02, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mengutip materi pembelajaran tentang tumbuhan, saya ajak mereka kontak langsung dengan tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah. Sebelum menuju ke luar kelas, saya selaku guru memberikan sedikit materi pengenalan bagian-bagian tumbuhan.
Peserta didik berada di luar didampingi langsung oleh guru mengamati, mencermati dan memahami bagian-bagian tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Selain bagian-bagian tumbuhan, peserta didik juga diberikan pemahaman tentang merawat dan menjaga tumbuhan serta manfaatnya bagi lingkungan.
Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mencari tahu lebih dalam tentang tumbuhan-tumbuhan yang mereka temui, menggali lebih banyak hal-hal baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui yaitu dengan berdialog langsung/bertanya langsung kepada guru, baik secara berkelompok maupun individu. mengimplementasikan hal-hal yang baru sangat membantu dalam pembelajaran yang berpusat pada anak/peserta didik.
Pembelajaran di luar kelas memberikan kesempatan lebih banyak kepada mereka untuk meluapkan ekspresinya, rasa ingin tahunya, serta kebebasan mereka dalam menggali hal-hal baru yang belum mereka ketahui.