Mohon tunggu...
Ali Shodikin
Ali Shodikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#Belajartanpabatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sawer, Warisan Turun Temurun Penanda Kebahagiaan

3 April 2020   10:18 Diperbarui: 3 April 2020   10:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu yang menunggu saweran | dokpri

"Mas aja lunga-lunga ya, ko ora keduam saweran." (mas jangan pergi-pergi ya, nanti ngga kebagian saweran)
Cletukan tentangga yang pagi-pagi udah pada ngumpul di halaman rumahnya.

Pagi ini tidak seperti biasanya, terlihat beberapa ibu-ibu, anak-anak pada ngumpul di sekitar rumah Pa RT. Ada yang sambil sarapan, ada juga yang sambil nyuapin anaknya.

Berkumpul di halaman pak RT yang anaknya dikhitan
Berkumpul di halaman pak RT yang anaknya dikhitan
Merek berkumpul bukan tanpa alasan, ternyata Pa RT pagi ini mengkhitankan anaknya yang berusia 10 tahun. Seperti pada umumnya yang sudah jadi warisan turun temurun di sini (Desa Lemahabang, Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes), setiap ada hajat atau sebagai ungkapan syukur kepada yang kuasa maka keluarga tersebut akan melakukan saweran.

Makanya tidak salah banyak anak-anak yang kebetulan lagi libur sekolah, ibu-ibu bahkan beberapa bapak-bapak ikut hadir meramaikan acara saweran itu.

Berebut saweran | dokpri
Berebut saweran | dokpri
Saweran biasanya berupa uang receh limaratusan atau ribuan, makanan ringan atau jajan, ada juga deterjen, sampo atau lainnya yang berbentuk kemasan sachet. Kesemuanya itu oleh tuan rumah disebar di halaman rumah, sehingga keramaian akan benar-benar terjadi saat warga baik anak-anak atau orang dewasa pada berebut untuk mendapatkan uang atau jajan atau lainnya yang berserakan jatuh disekitarnya.

Bagi warga Lemahabang, acara seperti ini memang sering dijumpai. Warisan yang sudah lama ada ini biasanya dilakukan saat sebuah keluarga ingin berbagi kebahagiaan bersama para tetangga, selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan nikmat.

Selain acara khitanan, warga melakukan saweran seperti habis beli kendaraan, anak yang baru bisa berjalan, nikahan, Puputan bayi, dll.

KBC-25| Kompasianer Brebes Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun