Mohon tunggu...
alliya khadijah
alliya khadijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa program studi Geografi ULM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Uji Kelayakan Pemanfaatan Tata Tuang Rancangan Van Der Pijl, Kota Banjarbaru

26 Juni 2024   23:30 Diperbarui: 26 Juni 2024   23:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Studi kelayakan yaitu suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan disebut juga dengan istilah High point review.

Kota Banjarbaru dirancang pada tahun 1953 oleh arsitek  Van der Pijl dan awalnya direncanakan sebagai ibu kota provinsi Kalimantan menggantikan Kota Banjarmasin. Rencana ini dibatalkan dan kota tersebut akhirnya menjadi tidak dikenal dengan menyatu dengan perkembangan kota, yang semakin diperburuk dengan hilangnya  arsip sejarah kota  tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bagaimana Van der Pijl merancang tata ruang Kota Banjarbaru.

 Untuk itu digunakan paradigma penelitian naturalistik yang bertujuan  untuk menemukan pola-pola yang  dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi temuan penelitian. Analisis menunjukkan bahwa kota Banjarbar yang dirancang oleh van der Pijl memiliki  konsep yang mirip dengan kota yang dirancang pada awal abad ke-20, yaitu konsep menciptakan kota baru di luar  lingkungan aslinya suasana tenang dan  lingkungan alami. Konsep ini dikenal dengan konsep Garden City dan diperkenalkan  oleh Ebenezer Howard pada tahun. Kemiripan pola ini juga terlihat dengan adanya  pusat kota sebagai kawasan administratif, dengan alun-alun hijau (taman) dan kawasan pemukiman yang berdekatan dengan kawasan perkantoran, industri, dan komersial.

Metode

Tujuan penelitian naturalistik adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan, bukan  menguji hipotesis berdasarkan teori tertentu. Dalam kasus ini ditemukan pola yang  dapat mengarah pada penelitian lebih lanjut. Pendekatan naturalistik melibatkan pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei lapangan langsung  untuk mengidentifikasi penyakit yang ada di daerah tersebut. Untuk tujuan ini, digunakan foto, sketsa lapangan, dan wawancara tidak terstruktur dengan sumber acak. Data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur dan peraturan mengenai topik penelitian ini. Data yang dikumpulkan dikategorikan dan digambar ulang untuk menyederhanakan proses analisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem stratifikasi data primer dan  sekunder. Permasalahan yang diangkat kemudian dipertimbangkan dengan menggunakan beberapa teori yang dipertimbangkan untuk memperoleh hasil. Hasil penelitian ini berupa peta dengan kesimpulan tertulis dan hasil yang meninjau kembali kota Banjarbar rancangan van der Pijl.

Hasil Dan Pembahasan

Luas wilayah kota Banjarbaru saat ini kurang lebih 371,30 km2. Ada di kota ini. Luas wilayahnya relatif kecil dibandingkan kota lain di Kalimantan bagian selatan Kota ini terdiri dari lima kecamatan: Randasang Ulin , Randasang Ulin , Liangan, Banjarbaru Utara, Banjarbaru Selatan , dan  Cempaka.  Kota Banjarbaru berbatasan dengan Kabupaten Banjar di utara, barat, dan timur, serta Kabupaten Tanah Laut di selatan. Kota Banjarbaru dirancang oleh Van der Pijl dan saat ini terletak di wilayah Kabupaten Banjarbaru Utara dan  Banjarbaru Selatan. Pada rencana awal, pusat kota ini terletak hanya 35 km dari pusat kota Banjarmasin. Saat ini, berbagai gedung dengan fungsi pemerintahan direncanakan berada di pusat kota. Berdasarkan pengawasan di kediaman van der Pijl yang berlokasi di  Jalan A. Yani Km 35. beberapa foto yang menunjukkan proses perencanaan dan pembangunan Kota Banjarbaru. Kota Banjarbaru dari proses perencanaan hingga pembangunan fisik.Terdapat juga foto denah RT RW Kota Banjarbaru , namun kondisi denah tersebut sudah tidak lengkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun