Masyarakat Indonesia saat ini sangat darurat akan pentingnya membaca, banyak dari mereka yang lebih memilih untuk menonton video pendek dibandingkan harus membaca. Padahal dalam membaca banyak manfaat yang akan didapatkan diantaranya yaitu, dapat mengasah kemampuan otak, membuat kita juga untuk bisa lebih kritis dalam berpikir, menguatkan memori, serta dapat menjaga kesehtan otak. Menurut laporan dari UIS tahun 2021, berada di peringkat ke-100 dari 208 negara dengan tingkat literasi 95,44% maka dari itu Indonesia masih sangat rentan terkena banyaknya berita hoax karena tidak sedikit dari mereka yang hanya membaca dari judul berita tetapi langsung mengambil kesimpulannya sendiri tanpa mendalami lebih lanjut apa yang ada di dalam berita tersebut.
Judul yang dibuat pada berita-berita tentunya untuk menarik perhatian massa, atau hal ini biasa disebut dengan clickbait. Namun banyak juga terbitan berita yang terlalu dilebih-lebihkan dalam pengambilannya sehingga hal tersebut dapat menjadi hal negatif yang bahkan dapat menjadi boomerang untuk media itu sendiri.
Selain dari itu penyebaran pada media sosial tertentu juga menjadi salah satu penyebab akan banyaknya masyarakat yang terjebak akan adanya judul yang diperlihatkan, karena di berbagai platform media sosial banyak yang hanya mengambil gambar yang memuat headline judul umumnya lalu menyebarkannya di media sosial. Karena judul dari postingan tersebut menggiring opini publik maka akan menjadikannya postingan tersebut ramai banjiran komentar yang ada oleh warganet.
Gambar di atas adalah contoh berita yang telah disebar luaskan, hal ini telah menuai komentar pedas dari pada warganet terakit postingan tersebut dikarenakan judul yang ada tidaklah benar dengan semestinya, namun meskipun telah banyak yang telah menyadari bahwa judul berita tersebut menjebak masih banyak warganet yang menelan berita tersebut secara mentah-mentah tanpa melihat atau membaca dengan jelas isi yang ada.
Hal tersebut menjadikan masalah yang cukup serius untuk saat ini, karena penyebaran berita tersebut hanya memakan waktu yang sangat singkat. Berkaitan dengan tingkat literasi yang rendah di Indonesia menjadikan tantangan tersendiri baik bagi pemerintah maupun setiap warga yang ada.
Lalu hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk terhindar dari jebakan judul berita? Berikut langkahnya
1. Temukan Sumber yang Terverifikasi
Hal ini menjadi langkah paling awal untuk memperlihatkan apakah sumber berita tersebut dapat dipercaya, dikarenakan jika dari sumber yang tidak tepat dari media sosial atau dari akun-akun tersebut sangat rentang bahwa berita tersebut hanya memancing belaka, namun jika dengan sumber media online yang telah diverifikasi, hal tersebut sudah ada regulasi untuk tidak melewati aturan yang telah ditetapkan.
2. Tinjau Judul Lebih Dalam
Banyak judul berita yang hanya memancing satu pihak untuk menjadikan beirta tersebut memancing opini-opini publik dikala keadaan yang sedang memuncak. Hal ini bisa saja disengaja untuk melakukan strategi tertentu dalam suatu media tersebut.
3. Penggunaan Kata Hiperbola
Pada judul berita banyak sekali yang selalu melebih-lebihkan penggunaan kata yang ada, maka dari itulah hindari kata-kata yang sensasional seperti tanpa megajak rasa ingin tahu yang lebih pada berita yang dituliskan.
4. Baca Isi Berita Menyeluruh
Tentunya untuk menghindari jebakan judul berita kita harus membaca informasi dengan jelas dan lebih kritis dalam memahami informasi yang disampaikan oleh media tertentu.
Tetapi dari hal di atas penyebab dari banyaknya orang yang terjebak dari headline judul karena orang Indonesia dalam literasi membaca terbilang cukup rendah, dan berikut adalah tips untuk mengajak orang tertarik dan membaca informasi dengan lengkap
1. Mengajak di Lingkungan Terkecil
Faktor paling mendasar orang malas membaca adalah kebiasaanya yang selalu ingin dengan hal yang serba instan, maka dari itu lingkungan keluarga dan peran orang tua sendiri yang penting dan harus membiasakan untuk mengajak kritis terhadap sesuatu.
2. Diskusikan Bacaan
Dari berita ataupun sumber bacaan tertentu, kita dapat berdiskusi mengenai isi dari informasi yang ada, hal ini dapat memperluas pemikiran serta lebih mendalami informasi yang disampaikan oleh media tertentu.
3. Hubungkan Bacaan dengan Keadaan Sebenarnya
Untuk lebih mudah dipahami maka dapat diambil contoh nyata dalam keadaan yang terjadi agar pemahaman dapat dengan mudah ditangkap dan dicerna dengan baik.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa di Indonesia sendiri perlu perhatian lebih terhadap penyebaran berita, maupun peningkatan literasi membaca agar dapat menyaingi negara-negara di luar sana terkhusus untuk di wilayah Asia Tenggara.
Referensi:
detik.com negara literasi terendah di dunia
pusatdamai.com menyaring informasi
mediaindonesia.com tips mengajak membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H