Mohon tunggu...
Allissa Hande
Allissa Hande Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Lepas

Seorang penulis pengindap anxiety yang lebih setia pada drama china daripada terapi. Bisa menangis dalam 5 bahasa berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepasang Suami Istri Lansia Ditemukan Telah Meninggal Dunia

18 Juli 2024   17:59 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**Kasih Orang Tua Sepanjang Masa: Kisah Tragis Hans dan Rita Tomasoa**

"Seorang ibu bisa membesarkan sepuluh anak, tapi sepuluh anak belum tentu bisa merawat orang tua."

Peribahasa ini mencerminkan kisah tragis yang dialami oleh sepasang lansia, Hans Tomasoa (83 tahun) dan istrinya, Rita Tomasoa (72 tahun). Mereka ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang memprihatinkan di rumah mereka di Jonggol oleh warga sekitar.

Sepasang lansia ini ditemukan telah membusuk di kediaman mereka setelah beberapa hari tidak tampak atau terdengar kabarnya. Biasanya, Opa Hans sering menyapa tetangga dan membeli mie ayam di tempat langganannya, sehingga ketidakhadirannya membuat warga curiga. Pada Senin, 8 Juli 2024, salah satu tetangga sempat melihat Opa Hans membeli mie ayam, namun setelah itu, tidak ada lagi kabar dari mereka.

Para tetangga akhirnya memutuskan untuk mengecek keadaan Opa dan Oma Hans di rumahnya. Meskipun ketua RT telah menghubungi anak-anak mereka, tidak ada respon yang diberikan. Akhirnya, warga terpaksa mendobrak pintu rumah mereka dan mendapati pasangan lansia tersebut telah meninggal dunia dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk. Menurut tim visum dari Polsek dan RSUD, Opa dan Oma telah meninggal sekitar 4-5 hari sebelumnya, pada Selasa atau Rabu, 9 atau 10 Juli 2024.

Pihak gereja telah mencoba menghubungi putra-putri mendiang, namun sangat disayangkan, pesan tersebut tidak digubris sama sekali. Jemaat Cipeucang pun akhirnya menanggung seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman.

"Mungkin minggu kemarin adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," ujar seorang jemaat. Pemakaman pada Sabtu, 13 Juli 2024, dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan.

"Puji Tuhan, beliau berkenan memimpin. Kami semua, baik pribadi maupun seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3), bersama warga jemaat, sangat sedih dengan kejadian ini."

Warganet pun berbondong-bondong menghujat salah satu anak dari Mending Opa Hans di akun sosial media.


Semoga mendiang Opa dan Oma Tomasoa tenang di sana, dan kita bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah pilu ini. Bahwasanya kasih orang tua sepanjang masa. Semoga kita bisa menjadi anak berbakti yang menjaga orang tua kita di masa tuanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun