Mohon tunggu...
Allifya Fauziah
Allifya Fauziah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tidak ada

Tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengelola Pembelajaran Berbasis Daring dengan 3 M (Metode, Materi, Media)

25 Desember 2020   09:05 Diperbarui: 25 Desember 2020   09:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Tahun 2020 bahwa banyaknya siswa yang terdampak Covid-19 sehingga mengharuskan mereka untuk belajar di rumah. Dari sekian banyak dampak yang terjadi, tidak mungkin siswa di biarkan begitu saja tanpa ada pembelajaran. Maka, Kemendikbud mengeluarkan SK Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau secara online sebagai upaya dan cara dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran Coronavirus desease (Covid-19) di lingkungan sekolah. (Kemendikbud, 2020)

Mau tidak mau, siap tidak siap seluruh jenjang pendidikan harus mengikuti anjuran dari pemerintah. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa sekolah dasar masih belum siap dengan adanya pembelajaran berbasis daring ini. Kekurangan dan keterbatasan yang di hadapi oleh beberapa tenaga pengajar yaitu: 1) Guru tidak berpikiran secepat ini harus menggunakan pembelajaran secara online, walaupun ada upaya ke arah tersebut, namun tidak terpikirkan secepat ini; 

2) Tidak semua tenaga pendidik memiliki keterampilan literasi digital yang baik, contohnya dalam pembuatan materi dalam microsoft power point, pemasukan nilai dalam microsoft excel atau membuat video edukasi yang menarik. Ada guru yang relatif mampu beradaptasi dengan perkembangan digital dan adapula yang belum mampu beradaptasi, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam pembelajaran berbasis daring; 3) Tidak semua guru atau siswa memiliki perangkat minimal telepon genggam yang bisa digunakan, sehingga pembelajaran daring sulit untuk dilakukan; 4) Kualitas koneksi dan ketersediaan paket data yang masih terbatas, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga hal ini bisa menjadi kendala. (Acep Roni H & Asep Priatna, 2020)

Dari berbagai kendala yang terjadi, perlu ada cara dan upaya untuk mengelola efektivitas pembelajaran berbasis daring, agar tercipta proses atau suasana pembelajaran seperti biasanya. Berikut beberapa upaya untuk mengelola pembelajaran berbasis daring:

  • Pertama, Metode. Hendaknya bagi seluruh tenaga pengajar untuk menciptakan suasana belajar yang asik dan kreatif, pembelajaran tidak disampaikan oleh satu pihak saja tetapi harus berbalik dari pihak lainnya atau siswa. Hal ini dapat berupa pertanyaan mengenai materi atau sekedar bertanya mengenai keseharian siswa di rumah. Sebab, kedua kegiatan ini dapat melatih motorik anak dan menjadikan anak menjadi aktif.    
  • Kedua, Materi. Hendaknya materi yang disampaikan tidak monoton, apalagi jika pemberian materi hanya berupa suara tanpa disertai dengan video atau gambar yang menarik. Tenaga Pendidik diharapkan untuk bergerak dan mengakselerasi kemampuannya untuk mencari atau membuat materi ajar digital, mengikuti berbagai jenis seminar dan pelatihan (workshop) online yang memungkinkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai digital. Setidaknya mampu mendigitalisasi materi yang sebelumnya disampaikan secara manual di papan tulis. (Afrianto Daud, 2020)
  • Ketiga, Media. Terkait dengan fasilitas apa saja yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik. Sebab media pembelajaran merupakan salah satu pendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Media yang kerap digunakan oleh pendidik adalah media audio, visual dan audio visual. Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran menggunakan suara-suara seperti radio dan lagu-lagu. Media visual adalah media yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi atau bahan ajar seperti video atau gambar. Media visual dan audio adalah media yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi apa yang di dengar dan dilihat oleh siswa seperti televisi, animasi bergerak atau video.

Meskipun begitu, kita harus mengakui hikmah dari adanya pandemi ini dapat mendorong percepatan penerapan teknologi dalam dunia pendidikan, dan perkembangan TIK untuk memanfaatkan berbagai E-Learning mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaannya dalam dunia pendidikan. (Dewan TIK Nasional, 2020)

REFERENSI

  • Daud, Afrianto. (2020) Pembelajaran Daring dan Metode 3 M (Media, Metode, dan Materi. Riau: RiauPos.co
  • Dewan TIK Nasional. (2020) Proyeksi Dewan TIK Nasional Terhadap Dampak Covid-19. Jakarta: Dewan TIK Nasional
  • Kemendikbud (2020) Dampak Covid-19 Bagi Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
  • Roni Hamdani, A., dan Priatna, Asep (2020) Efektivitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full online) Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang. Jurnal Ilmial PGSD STKIP. VI(01). 2614-722X.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun