Mohon tunggu...
Allice Shetea Fatonah
Allice Shetea Fatonah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selain menjadi mahasiswi aktif di kelas, saya juga aktif di komunitas yang dapat mengembangkan potensi diri terutama di bidang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menadaburi Indahnya Dataran Sunda di Gunung Putri

23 Juni 2023   01:27 Diperbarui: 23 Juni 2023   01:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan berwisata merupakan hal yang sangat menyenangkan, pada dasarnya manusia selalu menyukai kegiatan ini. Baik itu anak-anak atau bahkan orang tua. Kegiatan berwisata tak melulu perihal mengunjungi tempat-tempat modern dan terkini, bahkan hal yang paling menambah 'energi' seseorang adalah ketika ia berhenti sejenak dari rutinitas sibuknya dunia dan menikmati indahnya alam semesta.

Menikmati suasana hijau pemandangan pepohonan, menghirup udara segar dari alam tanpa campuran emisi karbondioksida dan emisi gas lainnya, merasakan rengkuhan alam melalui angin yang berhembus, bahkan mendengarkan merdunya kicau burung bernyanyi adalah hal paling menenangkan. Bukankah begitu?

Tetapi, selain kita dapat menikmati injeksi energi alam pada diri akan lebih baik jika kita sambil menadaburi keindahannya. Menadaburi keindahan alam tentu bisa menambah pemahaman kita tentang kehidupan. Kita dapat lebih memahami kuasa dan kebesaran Allah SWT. melalui ciptaan-Nya. Dapat kita rasakan kebesaran kuasanya dengan melihat alam semesta, manusia, dan pencipta.

Menadaburi keindahan tanah Sunda di puncak Gunung Putri Lembang merupakan salah satu pengalaman yang sangat mengesankan. Dahulu menikmati indahnya kota dari puncak gunung adalah hal yang hanya menjadi angan-angan. Tapi, setelah saya coba ternyata ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan!

Meniti jalan setapak menuju puncak Gunung Putri akan kita temukan titik-titik peristirahatan sejenak sebelum kembali melanjutkan pendakian. Ketika melakukan kegiatan pendakian, kita tentu terbuka untuk memikirkan hal-hal kecil, Allah SWT. senantiasa menguji hamba-Nya untuk menempatkannya pada puncak di hidupnya. Sama seperti mendaki Gunung Putri ini, lelah dan terasa berat, tetapi kita masih bisa melanjutkan pendakian, sebab yakin ada hal indah yang menanti kita di puncak sana.

Semakin sore perjalanan mendaki semakin memukau mata. Kita disajikan pemandangan kota diselimuti kabut dan senja. Pemandangan yang sangat manis bukan? Tapi, apa kita cukup di tengah perjalanan ini? Tidak! Sambil menikmati pemandangan manis ini, kita terus melanjutkan pendakian hingga puncak. Sama seperti kehidupan kita yang terkadang di tengah riuhnya masalah kehidupan, masih ada hal-hal manis yang kita rasakan. Berkumpul bersama orang-orang yang kita sayang, meski tidak selalu harmonis tetapi itu adalah harta yang manis. Mendapatkan udara segar ditengah penatnya masalah kehidupan juga merupakan salah satu nikmat yang manis.

Melanjutkan perjalanan menuju puncak, kita akan menemukan tangga lurus yang akan mengantarkan kita ke puncak. Lihat! Allah SWT. selalu menyiapkan 'jalan' bagi hamba-Nya yang bersabar. Menaiki tangga ini seperti menaiki tangga kehidupan atas keteguhan hati dan usaha kita untuk terus melanjutkan perjalanan. Allah SWT. tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya seperti yang tercantum pada Q.S. Al Baqarah: 286

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

...لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya...." (Q.S. Al Baqarah: 286)

Begitu indahnya Allah SWT. memerhatikan ciptaan-Nya. Bahkan, ujian tidak akan diberikan dibatas kemampuan hamba-Nya yang dipilih.

Ketika kita bersabar dalam meniti anak tangga menuju puncak, kita bisa terapkan pada kehidupan dengan bersabar dalam meniti 'tangga' menuju puncak kehidupan yang kita harapkan. Sesampainya di puncak, kita akan disuguhkan dengan pemandangan dataran Sunda yang sangat indah, dibalut dengan kabut tipis dan dikelilingi oleh pepohonan menghijau menambah cantiknya pemandangan yang disuguhkan. Menuju malam, pemandangan puncak semakin memukau mata. Keindahan lampu kota di gelapnya malam sangat memanjakan mata. Lihatlah, betapa indahnya alam semesta yang kita huni! Lihatlah, betapa Allah SWT. menyayangi ciptaan-Nya dengan membuatnya saling berdampingan satu sama lain secara sempurna. Masalah akan datang diiringi dengan kebahagiaan atas keberhasilan dalam melewati cobaan itu. Seperti yang telah Allah SWT. firmankan dalam Q.S. Al Insyirah : 5-6

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Setelah kita lelah mendaki Gunung Putri, kita akan disuguhkan pemandangan indah dari dataran Sunda. Sama halnya dengan kehidupan sehari-hari, kita boleh saja lelah dengan riuhnya kehidupan. Tetapi, jangan sampai kita menyerah untuk mencapai puncaknya. Sebab, Allah SWT. tak akan memberi cobaan di luar kemampuan kita, Allah SWT. tak akan meninggalkan kita selama kita terus berusaha, Allah SWT. bahkan menjanjikan setelah kesulitan ada kemudahan, artinya setelah kita merasakan sakit dalam kehidupan, maka kita akan menikmati indahnya cinta Allah SWT. dibalik masalah yang ada.

Inilah sebabnya, kita perlu memaknai tadabbur alam dengan yakin, yang pada dasarnya hanya perlu memperhatikan hal-hal kecil dan melihat ciptaan-Nya yang ada di sekitar kita.

Penulis : Allice Shetea Fatonah, mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam 2020, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun