Mohon tunggu...
Allica Thrasning Ayu
Allica Thrasning Ayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hidup itu indah jika kita bisa memilih diantara berjuta pilihan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Eyang Subur Nyapres, Apa Kata Dunia?

30 Mei 2013   11:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:48 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eyang Subur, akhir-akhir ini sosok ini sering muncul di stasiun televisi karena perilakunya yang nyentrik. Bagaimana tidak nyentrik, seseorang yang mengaku beragama Islam memiliki istri berjumlah 9, padahal didalam Al Qur’an sudah dijelaskan bahwa boleh memiliki istri lebih dari 1 namun dilarang lebih dari 4 dan jika takut tidak bisa berlaku adil kepada semuanya maka wajib 1 saja. Selain itu, pelanggaran agama yang dilakukan oleh Eyang Subur adalah mengawini 2orang wanita yang merupakan saudara.

Lain dari hal itu, baru-baru ini dunia perpolitikan juga digemparkan oleh Si Eyang kita yang sedang mempersiapkan dirinya untuk nyapres. Bukan apa-apa, hanya saja ini terlihat aneh. Bukannya meremehkan, tapi bagaimana bisa menjadi presiden, mengartikan sebuah ajaran dalam agama saja tidak bisa, bukankah terlalu rentan untuk dia menjadi presiden.

Seorang Presiden tidak hanya memiliki tanggungjawab yang kecil dalam sebuah negara, tapi ia memiliki tanggung jawab yang besar. Presiden bertanggungjawab penuh atas kondisi seluruh warganegaranya, itu berarti ia harus mempunyai kesehatan yang luar biasa. Calon Presiden haruslah orang orang-orang yang paham benar arti, tugas beserta kemampuan untuk bekerja dalam pemerintahan, bukan seorang yang awam hukum serta pemerintahan seperti Eyang Subur.

Sebenarnya, bukan masalah besar jika si Eyang ini mendaftarkan diri dalam pemilu 2014 besok. Toh, masyarakat kita juga sudah cukup pintar dalam menyikapi peristiwa seperti ini. Seorang pemimpin tidak hanya dilihat dari besarnya kekayaan atau betapa terkenalnya dia, tapi seseorang yang benar-benar mampu dan berkompeten serta sudah ahli dalam bidangnya. Right man in the right place.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun