Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perluas Pertemanan melalui Podcaster YouTube

19 November 2024   15:10 Diperbarui: 19 November 2024   15:24 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Saat Anda membuka channel YouTube, pernahkah Anda menonton sebuah tayangan video yang menghadirkan dua orang dengan mikrofon masing-masing dan duduk berhadap-hadapan sedang mengobrol? Kemungkinan besar tayangan itu adalah podcast. Podcast adalah siaran audio-video yang bisa diakses menggunakan platform lain.

Disarikan dari graduate.binus.as.id, saat itu jurnalis Amerika Ben Hammersley menulis artikel dengan menyebut istilah podcast yang merupakan kependekan dari iPod dan broadcast. iPod  adalah perangkat pemutar musik milik Apple dan broadcast adalah istilah dalam dunia penyiaran radio. Sejak itulah istilah podcast semakin populer sehingga pernah menjadi word of the year oleh Oxford English Dictionary.

Di Indonesia, sebagaimana hasil riset yang dilakukan Jakpat, tingginya popularitas podcast tentu bukan tanpa alasan. Keragaman genre konten menjadi salah satu faktor utama sehingga pendengar bisa bebas memilih konten sesuai dengan preferensi mereka. Mayoritas penikmat podcast ini 22,2% berusia muda yakni 20-24 tahun dan 22,1% berusia remaja yakni 15-19 tahun.

Adalah Bill Simmons, memanfaatkan pengalamannya di media olahraga, Simmons kemudian memulai podcast bernama The B.S. Report. Tidak berapa lama ia pun mendirikan jaringan media sendiri bernama The Ringer yang juga menampilkan banyak podcast. Salah satunya The Ringer Podcast Network. Kekayaan bersihnya ditaksir mencapai US$100 juta. Wow!

Tugas utama podcaster adalah sebagai tokoh utama yang memimpin sesi termasuk memperkenalkan tamu, melakukan wawancara, dan menjaga agar percakapan tetap mengalir. Maka, sebagai podcaster, beberapa kecakapan berikut perlu untuk dikuasai. Pertama, komunikasi. Tidak sekadar kemampuan berbicara tetapi juga kemampuan mendengarkan. Kedua, kreativitas. Termasuk menciptakan situasi percakapan sehingga tetap menarik dan mengalir. Ketiga, manajemen. Dengan durasi sesi yang biasanya cukup lama, penting bagi seorang podcaster untuk dapat mengelola waktu dengan tepat sehingga pesan inti yang disampaikan tuntas dipahami oleh audiens.

Mulai raih kebebasan finansial Anda dengan menjadi podcaster. Dan kabar baiknya sebagaimana dibahas di awal, media sosial dan sekaligus situs pencarian video terbesar YouTube telah mewadahi peluang ini. Mulailah menginpirasi dengan menciptakan konten-konten podcast yang Anda minati dan juga Anda kuasai. Kunjungi: https://www.youtube.com/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun