Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Livestreamer TikTok, Peluang Raih Kebebasan Finansial

18 November 2024   10:19 Diperbarui: 18 November 2024   11:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Livestreaming, dengan penulisan digabung, berdasarkan definisi yang dituliskan britannica.com adalah transmisi informasi real-time melalui internet dalam format video. Berbeda dengan video pada umumnya, file video pada livestream ini tidak direkam atau disimpan sebelumnya, melainkan langsung dibuat saat sesi live berlangsung. Oleh karena itu, pada sesi ini peluang interaksi antara streamer dan audience lebih besar melalui widget pendukung seperti chat atau peranti lunak lainnya.

Di era digital saat ini, menjadi livestreamer menjadi fenomena tren di kalangan para kreator konten. Setidaknya ada 5 alasan untuk menjadi seorang livestreamer. Pertama, meningkatkan kepercayaan diri dengan berbicara di depan publik. Kedua, membangun jaringan dan komunitas khususnya dengan sesama peminat di bidang tertentu. Ketiga, waktu yang lebih fleksibel dan biaya yang lebih murah karena bisa dilakukan kapan saja. Keempat, meningkatkan skill streaming karena kita juga dituntut untuk lebih profesional dalam menghasilkan karya video. Kelima, memperoleh penghasilan karena pendapatan seorang streamer bisa terus meningkat sesuai dengan jumlah follower dan intensitas live streaming yang dilakukan.

Sebagai contoh, TikToker asal Australia yang terkenal merekam kegiatan tidurnya sendiri secara langsung (livestreaming) bernama Jakey Boehm, mengaku mengantongi lebih dari US$34.000 atau setara Rp488,6 juta dalam kurun waktu satu bulan. Ia juga menjadi kreator yang memperkenalkan istilah sleepfluencer atau akronim dari sleep influencer.

Jakey Boehm pergi tidur setiap pukul 10 malam. Dan sejauh ini normal-normal saja. Perbedaannya bagi Boehm adalah ia sering disaksikan lebih dari satu juta orang yang mengawasinya dalam perjalanan menuju tidur. Boehm mendokumentasikan rutinitas tidurnya bersamaan dengan tidur berikutnya. Dan bagian yang paling menonjol adalah Boehm dibayar untuk pertunjukan malamnya sebesar US$35.000 per bulan. Di dunia modern, tidur justri menjadi profesi bagi sebagian orang dan merupakan profesi yang menguntungkan. Dan ternyata hanya dengan belajar tidur dari mereka yang ahli memungkinkan banyak orang mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

TikTok menjadi media tepat bagi seorang livesteamer. Anda dapat menghasilkan uang dari sesi livestreaming, memposting konten bersponsor, menjadi pemasar afiliasi, juga menjual produk digital Anda sendiri. Semakin aktif Anda melakukan livestreaming, semakin besar peluang Anda untuk terus mengumpulkan pundi-pundi penghasilan bersama TikTok. Yuk, gabung menjadi komunitas tiktok: https://www.tiktok.com/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun