Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumah Surga Samanea (Hill)

5 Juni 2024   09:37 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:33 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini sejalan dengan salah satu usulan untuk Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen, 7 -- 18 Desember 2009, yang pernah disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat konferensi pers di Hotel Crowne Plaza, Kopenhagen, Denmark. Ada lima usulan yang disampaikan oleh Presiden saat itu. Salah satunya adalah kesepakatan untuk tidak memberi toleransi kenaikan suhu melebihi 2 derajat Celcius. Dan untuk mencapai hal itu, maka negara-negara maju harus mengupayakan pengurangan emisi yang cukup.

Dan seperti yang terlihat di Samanea Hill, deretan trembesi bertumbuh rapi di sisi kanan kiri sejak gerbang utama hingga area hunian utama seakan membentuk green belt dan mengucap salam, "Selamat datang di Bukit Trembesi."

Sustainable Mind

Adalah Isandra Matin Ahmad, lebih dikenal sebagai Andra Matin, sosok populis di balik mahakarya Samanea Hill. Andra Matin mendirikan firma arsitektur bernama "Andramatin" yang telah berdiri lebih dari 20 tahun dan telah mengerjakan beragam proyek mulai dari skala rumah hingga fasilitas publik. Beliau telah beberapa kali mendapatkan penghargaan berskala nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Tak hanya itu, pada skala internasional, Andra Matin juga pernah mendapat penghargaan Honorable Mention pada 16th Venice Architecture Biennale 2018 lewat instalasi karya berjudul Elevation.

Karakter rancangan Andra Matin yang modern dan clean menjadi kekhasan tersendiri yang membedakan karya beliau dengan arsitek-arsitek lain. Andra Matin dengan desain yang simpel dan clean menonjolkan kejujuran dalam desain melalui unsur materialitas yang ditekankan dalam setiap bangunan rancangannya.

Salah satu mahakaryanya adalah Masjid As Sobur yang terletak di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung. Dengan desain yang memadukan unsur Islam dan budaya Lampung bersama arsitektur modern, bangunan ini berhasil menjadi landmark dari Kabupaten Tubaba. Masjid As Sobur sarat akan simbol yang membawa nilai-nilai Islami. Jumlah seluruh tiang masjid sebanyak 114, sesuai jumlah surat dalam Alquran. Ukuran masjid 34 meter x 34 meter mengarah pada jumlah sujud sehari sebanyak 34 kali, dan tinggi menara 30 meter menunjukkan jumlah juz Alquran sebanyak 30 juz.

Dari sisi material, penggunaan beton ekspos tanpa warna dan tanpa ornamen sebagai material fasad sekaligus material utama bangunan dimaksudkan untuk menyimbolkan ketiadaan. Simbol ini memiliki makna bahwa tampilan luar bukanlah sesuatu yang penting. Dalam konteks rumah ibadah, dapat pula diartikan sebagai pesan bahwa ibadah bukanlah untuk dipamerkan.

Konstruksi desain ini mengingatkan saya pada rancang bangun Ravenscar House Museum yang ada di 52 Rolleston Avenue, Christchurch 8013, Selandia Baru. Ketika dua sosok filantropis Jim Wakefield dan Susan Mary Wakefield menugaskan para arsitek di Patterson Associates untuk merancang rumah baru tempat mereka dapat berbagi koleksi seni, keduanya ingin bangunan itu pada akhirnya menjadi sebuah karya seni yang dapat mereka persembahkan untuk para region Canterbury dan khususnya untuk para warga di kota pesisir timur pulau selatan Selandia Baru, Christchurch.

Desain yang Patterson sematkan untuk bangunan ini terdiri dari empat ruangan utama, yang masing-masing berdasarkan pada salah satu ruangan utama di rumah asli Scarborough: ruang makan, kamar tidur, ruang tamu, dan perpustakaan. Di rumah baru, ruangan-ruangan ini ditata mengelilingi halaman tengah dan dihubungkan dengan ruang penghubung kaca yang menghadap ke taman. Sementara atap pelana gedung yang tinggi mengingatkan pada bentuk neo-Gotik dari Pusat Seni dan Museum Canterbury yang berada di sebelahnya. Dan terlepas dari kesan masa lalu, Ravencar House adalah bangunan modern yang melampaui batas yang masih membawa sisi misteri dan romansa masa lalu.

Maka, cukup beralasan jika kemudian Ravenscar House Museum ini memenangi bangunan budaya baru terbaik di Festival Arsitektur Dunia 2023 tahun lalu di Singapura.

Cluster Avilla

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun