Hari itu adalah hari terakhir saya dan keluarga menikmati suasana Lebaran di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kota yang dikenal dengan ikon Tugu Muda ini masih berhiaskan rintik hujan menjelang senja.Â
Masih ditemani rintik hujan, saya mulai memasuki gerbang tol Kalikangkung, Semarang. Ini juga menjadi perjalanan pertama tradisi mudik Lebaran bagi putra pertama saya, Izzi, yang saat itu masih berusia 12 bulan. Ia tampak terlihat tenang dalam buaian bundanya di bangku tengah kendaraan. Â
Menjelang pukul 7 malam, hujan yang semula rintik menjadi semakin deras. Jarak pandang ke depan juga terbatas. Saya memastikan untuk mengemudi dengan hati-hati agar dapat selamat sampai tujuan. Izzi terlihat sudah tertidur pulas di balik dekapan derasnya hujan di sepanjang perjalanan.Â
Kami memang merencanakan perjalanan dari Semarang sore hari dengan harapan kami dapat beristirahat satu malam di Kota Cirebon. Untuk itulah kami sudah memesan tempat untuk menginap di salah satu hotel di Kota Cirebon.
Satu jam perjalanan kemudian kami sudah berada di gerbang tol Ciperna di Kabupaten Cirebon. Selepas keluar tol, kami melintas di Jalan Kanggraksan untuk menuju kawasan Kota Cirebon. Saya bersyukur karena kami dipandu pihak resepsionis hotel untuk menuju ke lokasi hotel .Â
Kira-kira pukul 9.30 malam kami sudah memasuki gerbang Hotel Santika yang berada di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kota Cirebon. Tidak tampak seperti bangunan hotel pada umumnya, Hotal Santika Cirebon ini menampilkan lanskap depan yang identik dengan bangunan khas rumah Jawa yakni joglo.Â
Kami disambut dengan ramah oleh resepsionis  hotel. Dan tidak sekadar disambut dengan ramah, mereka rupanya juga telah menyiapkan dua gelas teh hangat khusus untuk kami nikmati. Mereka seakan paham betul bahwa kami kehujanan selama perjalanan dari Semarang menuju Cirebon. Ini adalah sambutan paling berkesan yang pernah saya dapatkan selama saya menginap di beberapa hotel yang pernah saya kunjungi.
Slurrp! Rasa lelah dan hawa dingin yang menusuk telah sirna bergantikan kehangatan yang menelusuri setiap pembuluh darah dalam tubuh.
Kami lalu diantar oleh petugas hotel menuju ke kamar yang hendak kami tempati di lantai 2. Namun, setelah kami memasuki kamar, kamar tersebut tidak seperti tipe kamar yang sudah kami pesan. Awalnya kami memesan satu bedroom besar namun bedroom yang kami dapati adalah dua bedroom kecil. Saya pun mencoba untuk menyampaikan hal tersebut kepada resepsionis hotel.Â
Selang beberapa menit kemudian, resepsionis hotel tiba ke kamar kami dan mengarahkan kami untuk berpindah kamar sesuai dengan tipe kamar yang kami pesan. Dan alangkah kaget bercampur senang, kamar yang kami tuju rupanya selain sesuai dengan yang kami inginkan, kamar itu juga memiliki tipe kamar yang lebih bagus dibandingkan dengan tipe kamar yang telah kami pesan. Naik kelas! Begitulah kira-kira. Ini seperti menggenapkan pengalaman sebelumnya, rasa lelah yang telah berganti kehangatan kini ditambah dengan rasa sedih berganti dengan kebahagiaan.
Zzz! Malam pertama check in di Hotel Santika Cirebon benar-benar seperti berada di rumah kami sendiri; hangat, teduh, dengan istirahat panjang yang menenangkan.
Pagi harinya, kami menikmati sarapan pagi di restoran hotel yakni Restoran Tamansari yang berada di sisi belakang samping lobi hotel. Setelah menikmati sarapan, Izzi pun kami ajak berenang di kolam renang yang berada di sisi samping Hotel Santika. Dengan usia Izzi yang baru masuk 1 tahun, saya mengajarinya berenang dengan menggendongnya mengelilingi sisi-sisi area kolam renang. Sinar matahari yang hangat, berpadu dengan air kolam renang yang dingin menjadikan suasana pagi itu sangat menyegarkan.
Beberapa menit kemudian, kami pun membilas badan  sebelum menuju kembali ke kamar. Dan setelah sampai kembali di kamar, Izzi kembali beristirahat menunggu jam masuk waktu check out. Sambil menunggu itu pulalah, saya mulai memindahkan baju dan perlengkapan yang akan dibawa kembali ke kendaraan. Dan saat saya tiba di lokasi parkir, saya sempat kaget karena kendaraan yang semalam kotor dan lembap diguyur hujan dan debu jalanan, sudah berubah bersih dan seperti berkilauan. Saya lalu mencoba mengarahkan pandangan ke sekeliling.Â
Saya pun melihat seorang pegawai hotel sedang menyiram tanaman yang berada di lokasi hotel. Saya pun mendekati dan bertanya, "Pak, maaf apakah Bapak yang mencuci mobil saya?" Dan Bapak itu pun menjawab, "Iya Pak, saya yang mencuci mobil Bapak. Saya memang terbiasa dari jam 3 pagi bertugas untuk membersihkan mobil-mobil para tamu yang menginap di hotel." Saya pun membalas jawaban beliau dengan ucapan terima kasih lalu kembali menuju ke kamar hotel.Â
Tepat pukul 11 siang, kami menuju ke bagian resepsionis untuk check out. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas layanan yang diberikan selama kami menginap di hotel. Dan sebelum kami beranjak pergi, pihak resepsionis sempat menanyakan kapan kira kira kami akan kembali  ke Cirebon. setelah terdiam sejenak, saya pun memberikan jawaban dengan penuh antusias, "Untuk pasti kapan kami kembalinya ke Cirebon kami belum tahu. Namun untuk pasti di mananya nanti kami akan menginap, insya Allah kami akan kembali lagi ke sini, ke Santika."
Terima kasih Santika. Pengalaman pertama begitu menggoda. Selanjutnya kami pasti akan kembali lagi ke sana. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H