Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Samsung A14 5G, Perpaduan Kekuatan Korea, Keanggunan Amerika, dan Keutamaan Saudi Arabia

10 Mei 2023   12:15 Diperbarui: 10 Mei 2023   12:44 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Satu dekade lalu, Tarun Khanna, seorang profesor di Harvard Business School, Boston dan Kyungmook Lee, juga seorang profesor di Seoul National University, Seoul, telah menuliskan sosok sang titan teknologi Korea Selatan, Samsung, yang terus tumbuh dan mengubah sistem manajemen mereka melalui artikel bertajuk "The Globe: The Paradox of Samsung Rise."

 

Sumber: hbr.org
Sumber: hbr.org

Baik Khanna maupun Lee, keduanya menamakan perubahan manajemen di dalam tubuh Samsung ini sebagai Samsung's Hybrid System. Setelah merujuk pengertian hybrid oleh cambridge.org, yakni something that is a combination of two different things, so it has qualities relating to both of them, maka kombinasi yang dimaksudkan oleh Samsung ini adalah perpaduan antara Timur dan Barat. Timur diwakili oleh Jepang dan Korea sendiri tentunya, dan Barat, yang salah satunya diwakili oleh Amerika.

Mari kembali ke dua puluh tahun yang lalu, hanya sedikit orang yang memperkirakan bahwa Samsung dapat mengubah dirinya dari produsen peralatan orisinal berbiaya rendah kini menjadi pemimpin dunia tidak hanya dalam bidang peralatan, tetapi juga dalam riset dan pengembangan, pemasaran, desain, dengan merek yang lebih berharga daripada Pepsi, Nike, bahkan American Express.

Anda tentu familiar dengan nama salah satu klub legendaris di ajang sepakbola Liga Inggris, Chelsea. Nilai merek klub ini meningkat secara dramatis sejak kesepakatan awal mereka ditandatangani dengan Samsung pada 2006. Sejak saat itu klub yang dijuluki The Blues tersebut telah memenangi Piala FA di 2007, 2009, 2010, dan 2012, menjuarai Liga Eropa di 2013, menguasai Liga Premier di 2006 dan 2010, dan menggapai tahta tertinggi kompetisi sepakbola antarklub paling bergengsi sejagat raya, Liga Champions, di 2012. Eksistensi Samsung telah memberi dampak luar biasa bagi klub yang bermarkas di Stamford Bridge, London, ini. Samsung seakan mendompleng kejayaan Chelsea untuk bersama-sama menjadi merek yang begitu dicintai oleh para pecinta sepakbola dunia, khususnya di belahan benua biru Eropa. Samsung pun semakin mendunia.

Dan kini selama dua dekade terakhir, Samsung telah mencangkokkan praktik bisnis Barat ke sistem dasarnya Jepang, menggabungkan kecakapan manufaktur tradisional berbiaya rendah dengan kemampuan untuk menghadirkan produk bermerek berkualitas tinggi dan bermargin tinggi secara cepat ke pasar global. Dari yang semula hanya identik pada pasar semikonduktor, AC, TV, ponsel, kini Samsung terus berekspansi ke pasar finansial, teknologi informasi, mesin, perkapalan, bahkan kimia.

Lantas, bagaimana bisa Jepang bisa menjadi salah satu kiblat bagi perubahan Samsung? Secara fakta dan statistik Jepang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Korea Selatan. Di antaranya dari sisi populasi, usia harapan hidup masyarakat Jepang jauh lebih lama 3 tahun dibandingkan masyarakat Korea Selatan. Tingkat pengangguran anak muda di Jepang juga lebih rendah 6% dibandingkan Korea Selatan. Kemudian, dari sisi ekonomi, PDB per kapita Jepang juga menunjukkan standar kehidupan yang lebih unggul dibandingkan Korea Selatan. Dan dari sisi infrastruktur pun, pengguna internet di Jepang juga berselisih 3% lebih banyak dibandingkan para pengguna internet di Korea Selatan.

Sumber: samsung.com
Sumber: samsung.com

Cakar budaya kerja ala Jepang telah mencengkeram begitu kuat di tubuh Samsung. Hal ini mudah dipahami karena ketika perusahaan ini pertama kali didirikan pada 1938, secara historis Korea Selatan masih merupakan wilayah pendudukan Jepang. Pemimpin tertinggi pertama Samsung yang sekaligus ayah dari pendiri Samsung Lee-Kun-Hee, yakni Lee Byung-chul, pun dididik di Jepang. Lee-Byung-chul juga membangun kekuatan korporatnya di sektor industri elektronik, chip, dan panel LCD, yang notabene adalah sektor-sektor strategis yang pernah didominasi oleh Jepang.

Dan tidak sekadar mengadopsi dari sisi produk, Samsung di bawah kepemimpinan Lee-Kun-Hee juga menerapkan human capital management hierarchy ala Jepang yang cocok diterapkan untuk Korea. Mengacu pada diagram Samsung's Hybrid System di atas, Samsung membuka rekruitmen untuk level menengah ke atas sekaligus sebagai validasi bagi Konfusianisme Jepang yang menjunjung tinggi penghormatan kepada kaum yang lebih tua, pun Samsung juga membuka peluang selebar-lebarnya untuk para spesialis dari berbagai disiplin ilmu sebagai implementasi bagi Liberalisme Amerika yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak antarmanusia.

Melalui Samsung's Hybrid System, secara perlahan dan pasti Samsung terus menjaga dan menumbuhkan melalui berbagai rangkaian eksperimen. Dari semula hanya diterapkan di kalangan terbatas Samsung Electronics, kemudian berlanjut ke perusahaan secara menyeluruh di Samsung Group. Dan hasilnya pun sangat mengesankan. Di 2004, Samsung Electronics memberikan angka probabilitas yang mengejutkan --- $10,3 miliar (hampir 19%) dengan pendapatan $55,2 miliar --- menjadikannya perusahaan paling menguntungkan kedua setelah Toyota. Sejak saat itu, bahkan sejak krisis ekonomi global baru-baru ini, laba Samsung Electronics lebih tinggi daripada gabungan lima perusahaan elektronik terbesar Jepang lainnya --- baik Sony, Panasonic, Toshiba, Hitachi, maupun Sharp.

Dan di Indonesia, Samsung telah membuka awal tahun 2023 kemarin dengan meluncurkan Samsung A14 5G. Dan meski empat bulan telah berlalu, di salah satu gerainya, Samsung Experience Store Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, ponsel ini masih dipajang di bagian terdepan etalase gerai, bersanding dengan Samsung A23 5 G. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Samsung A14 5G ini sangat diminati oleh para pengguna handphone, khususnya Samsung.

Pertama kali menyentuh boks atau kardus Samsung ini sangatlah tipis, seakan memberi bukti akan kelanjutan misi desain minimalis yang kini terus gencar dikampanyekan oleh Samsung. Di dalam boks terdapat ponsel, kabel type C to type C, dan SIM card ejector. Ketiadaan charger juga seakan meneguhkan tekad Samsung dalam meminimalisasi limbah dari barang-barang elektronik. Dari tampilan luar, Samsung A14 5 G diperkenalkan melalui ukuran layar yang lebar Infinity-V berukuran 6.6 inci dengan teknologi layar FHD+, yang akan menjadikan pengalaman menonton maupun memotret semakin memuaskan.

Di bagian depan terdapat kamera dengan resolusi 13 MP (f/2.0). Dengan resolusi sebesar ini, Samsung A14 5G mampu menangkap cahaya sebesar 13 juta kotak-kotak mini (piksel) pembentuk gambar pada objek yang kita ambil. Ditambah dengan bukaan sekecil 2.0 menjadikan cahaya yang masuk lebih banyak sehingga hasil foto selfie kita semakin tajam dan halus. Sementara di salah satu dari tiga kamera yang ditanam di bagian belakang ponsel, terdapat kamera utama (main camera) yang memiliki resolusi 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan resolusi kamera di bagian depan, yakni 50 MP (f/1.8). Itu berarti semakin banyak cahaya yang dapat ditangkap dan semakin jernih objek yang dapat diabadikan.

Namun, satu yang sangat memikat dari tampilan luar Samsung A14 5G ini terletak pada tampilan badan ponsel. Tidak seperti ponsel-ponsel Samsung sebelumnya, penutup bagian belakang Samsung A14 5G ini memiliki permukaan yang sama lebar dengan bagian depan.

Berbeda dengan seri-seri ponsel sebelumnya, Anda masih bisa membedakan antara bagian depan dan bagian belakang ketika Anda menggenggamnya. Sementara untuk Samsung A14 5 G, dalam kondisi ponsel tanpa sarung, entah Anda menggenggam dengan posisi muka ponsel di atas ataupun di bawah, impresi yang akan Anda dapatkan selalu sama.

Kalaupun ada yang berbeda, lebih ke cangkang ponsel bagian belakang yang glossy dan bertekstur kasar. Namun, dalam posisi apa pun, tingkat kerekatan dalam genggaman selalu sama. Finishing touch ini menjadikan Samsung A14 5G sangat ramah bagi para pemilik tangan besar atau berjari panjang, khususnya para kaum Adam.

Dari Miqdam bin Ma'dikariba, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika pun ingin berbuat lebih, maka sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk napasnya." (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Dalam buku Pengobatan Alami Cara Nabi (2019), lebih lanjut Ibnu al Qayyim al Jauziyah r.a. memperjelas bahwa makanan dapat menyerang, merugikan, dan mengubah fungsi normal tubuh jika jumlahnya berlebihan. Sebagian besar penyakit terjadi karena konsumsi makanan yang berlebihan atau melebihi kebutuhan tubuh. Jika manusia memenuhi perutnya dengan beragam makanan dan perut terbiasa dengan itu, maka akan timbul beragam penyakit. Sebaliknya, jika orang mengonsumsi makanan secukupnya dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, tubuhnya akan memeroleh manfaat maksimum dibanding jika makan secara berlebihan.

Lantas, adakah kaitan hadits tersebut dengan Samsung A14 5G? Mengutip laman samsung.com, Samsung secara lugas menyatakan misi mereka yakni berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan setempat serta menerapkan kode etik global yang ketat kepada semua karyawan. Samsung meyakini bahwa manajemen etis bukan hanya alat untuk menanggapi perubahan cepat dalam lingkungan bisnis global, tetapi juga sarana untuk membangun kepercayaan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat setempat.

Untuk merealisasikan misi tersebut maka di tahun 2005, diluncurkan Lima Prinsip Bisnis Samsung yang mengekspresikan kontribusi Samsung sebagai pemimpin global terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip tersebut adalah (1) mematuhi undang-undang dan standar etika, (2) memelihara budaya organisasi yang bersih, (3) menghormati pelanggan, pemegang saham, dan karyawan, (4) peduli terhadap lingkungan, keselamatan, dan kesehatan, dan (5) berada sebagai warga korporat yang memiliki tanggung jawab sosial perusahaan.

Salah satu prinsip bisnis yang menarik untuk kita cermati di sini adalah kepedulian Samsung terhadap lingkungan, keselamatan, dan kesehatan. Adapun pernyataan lengkap dari prinsip tersebut adalah, "Kami mematuhi aturan internasional tentang perlindungan lingkungan, undang-undang terkait, dan undang-undang turunannya serta peraturan internal. Kami terus berupaya melindungi lingkungan dalam semua aktivitas bisnis seperti pengembangan, manufaktur, penjualan. Kami memelopori penggunaan sumber daya secara efektif, seperti daur ulang sumber daya."

Dan saat kita berbicara tentang penggunaan sumber daya secara efektif, khususnya berkaitan dengan perangkat seluler, maka tentu lekat dengan salah satu komponennya yang bernama baterai. Samsung A14 5G, yang disebut-sebut oleh sebagian orang sebagai flagship phone ini mengusung baterai berkapasitas 5.000 mAh dan didukung fitur fast charging sebesar 15 W. Saat diuji oleh portal tepercaya GSM Arena, ponsel ini berhasil mendulang skor endurance rating sebesar 130 jam!

Ini sudah termasuk skor tinggi untuk bisa bertahan selama seharian penuh. Penjabaran skor tersebut mencakup ketahanan hingga 31 jam 35 menit pada aktivitas 3G talk time, 19 jam 29 menit untuk web browsing, serta 16 jam 42 menit untuk memutar video.

Meskipun begitu, bisa jadi Anda akan kaget ketika untuk pertama kalinya Anda hendak mengisi ulang daya baterai pada ponsel ini. Anda sudah mengisi daya selama 2 jam, lalu Anda melihat tampilan persentase daya yang terisi sudah menunjuk angka 85%. 

Anda pun masih terus melanjutkan pengisian daya dengan harapan tampilan persentase daya akan naik menjadi 100%. Dan setelah sekian menit menunggu, Anda mendapati persentase daya yang ditampilkan tidak kunjung berubah, tetap di angka 85%, dan bukan menjadi 100%. Dengan ungkapan lain, tidak peduli berapa pun lama waktu yang digunakan untuk mengisi daya, kapasitas maksimal daya yang akan selalu terisi adalah 85%. Lantas ke mana yang 15%?

Tetaplah tenang dan tidak beranggapan negatif bahwa komponen baterai yang Anda miliki bermasalah alih-alih menyebut produk yang ada di hadapan Anda sebagai produk yang gagal. Samsung telah memperhitungkan hal ini secara matang.

Samsung telah menamamkan mode hemat daya pada ponsel ini dengan cara membatasi kapasitas daya yang masuk hingga ke angka maksimal 85%. Tujuannya adalah keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jangka pendek yakni untuk daya baterai yang cukup untuk aktivitas harian Anda dan pemenuhan kebutuhan jangka panjang yakni untuk usia baterai yang lebih lama. Anda masih bisa beraktivitas tanpa khawatir daya baterai akan cepat habis sekaligus Anda juga merasa tenang karena dengan membatasi kapasitas maksimum pengisian daya di angka 85%, menjadikan baterai ini memiliki masa aktif yang lebih panjang.

Ini sejalan dengan wasiat agung Rasulullah saw. agar hendaknya kita makan di saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Meski Anda merasa sangat lapar dan sangat bernafsu untuk mengisi penuh kapasitas perut Anda hingga benar-benar 100% kekenyangan, makan sampai di takaran kisaran maksimum 85% itu jauh lebih utama. Anda masih bisa menyisakan sebagian ruang di dalam perut Anda untuk bernapas sehingga Anda senantiasa sehat dan memiliki usia hidup yang lebih lama.

Sahabat, Samsung telah mengajari kita tentang cara menjalani hidup lebih dari sekadar menyelami keberlimpahan fitur yang ditanamkan, atau menikmati keanggunan desain yang ditawarkan, melainkan juga cara menjalani hidup dengan memaknai keutamaan hidup yang diajarkan; bahwa ketika ada satu sisi yang berkurang, (akan selalu) ada sisi lain yang (terus) bertambah. Saat bersedekah, jumlah nominal harta kita memang menjadi berkurang namun keberkahan atas rezeki kita senantiasa (terus) bertambah. Allahu alam bisshawaab.

Foto sampul: daraz.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun