Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kandang Kuntum Farmfield

2 Maret 2022   10:40 Diperbarui: 2 Maret 2022   11:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masih tentang ramp, pernahkah Anda melintasi jembatan kayu yang melintang di atas permukaan sungai? Saya yakin, Anda pernah melintasinya. Nah, sekarang bayangkan, Anda melintasi sebuah “jembatan kayu” yang melintang di atas hamparan jerami dengan banyak kelinci berlarian di atasnya. Dengan posisi melintang tepat di tengah, jembatan ini sekilas terlihat seperti membelah sisi jerami di sebelah kiri dan sisi jerami di sebelah kanan. Dan uniknya lagi, tidak perlu khawatir kepanasan karena jembatan ini memang berada di dalam kandang kelinci!

Nah, sekarang mari kita lakukan. Pertama, siapkan uang tunai untuk membeli makanan kelinci. Anda dapat menukarkan uang tersebut dengan satu atau beberapa bakul berisikan pakan kelinci yang memang disiapkan untuk dibawa ke dalam kandang kelinci. O ya, boleh juga kok jika Anda tidak ingin memberi makan kelinci, tetapi lebih tertarik untuk memberi makan marmut. Sekilas memang terlihat mirip di antara keduanya. Keduanya sama-sama memiliki bulu yang lebat dan gemar makan sayuran.

Namun, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya sudah terlihat ketika mereka masih berada di dalam kandungan. Seekor ibu kelinci biasanya mengandung selama 30 hingga 31 hari. Sementara seekor ibu marmut, biasanya mengandung dengan jangka waktu yang lebih lama, yakni 42 hari. Dan ketika lahir, bayi kelinci akan dipanggil dengan bunnies, tidak berbulu, dan juga tidak bisa melihat. Sedangkan bayi marmut akan dipanggil dengan leverets, berbulu, dan bisa melihat.

Kedua, buka perlahan dan pastikan menutup kembali pintu kandang kelinci. Ya, buka pintu kandang karena Anda memang akan masuk ke dalam kandang menyatu dengan kelinci yang tengah beristirahat maupun berlarian. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dengan benar dan menjaga jarak sesama pengguna karena bisa jadi akan ada orang lain yang juga melakukan hal yang sama seperti yang Anda lakukan: sama-sama berada dalam satu kandang dengan Anda untuk memberi makanan kelinci.

Ketiga, tempatkan bakul berisi pakan kelinci di sisi dekat Anda dan sekaligus yang memudahkan kelinci-kelinci itu datang menghampiri. O ya pastikan Anda untuk membiarkan bakul itu tergeletak di atas permukaan jerami atau jika Anda mau, boleh dengan cara Anda pegang. Penting untuk dipahami bahwa sebaiknya Anda tidak melemparkan isi pakan kelinci dalam bakul tersebut ke atas permukaan jerami. Hal ini untuk menjaga agar pakan kelinci tidak berceceran ke mana-mana yang dapat mengakibatkan munculnya bakteri.

O ya, sebelum diberikan, sebaiknya pakan berisi sayuran ini sudah dilayukan terlebih dulu dengan cara membiarkan terkena angin yang berada di ruang sekitar kandang. Ini penting karean zat toksik pada beberapa sayuran seperti HCN pada daun singkong berpotensi membahayakan kesehatan kelinci. Melalui proses pelayuan, maka zat toksik tersebut dapat dikurangi kadarnya. Selain itu, proses pelayuan juga dapat menurunkan kadar air hijauan yang sangat basah yang dapat mengakibatkan kembung dan mencret pada kelinci.

Buon appetito!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun