Jelas sekali alur cerita Divergent mengingatkan akan teori Plato tentang sistem pemerintahan. Plato mengatakan, “Dictatorship naturally arises out of democracy, and the most aggravated form of tyranny and slavery out of the most extreme liberty.”. Kutipan diatas mengungkapkan pikiran Plato bahwa setelah demokrasi akan datang masa dimana masyarakat dipimpin oleh seorang tiran. Tiran tersebut hanya mengikuti kehendaknya tanpa memperhatikan masyarakatnya.
Sama halnya seperti dalam The Divergent, Erudite menjadi pemimpin tunggal. Dibawah ketua faksi Jeanine Matthews, Erudite berhasil menggulingkan kekuasaan Abnegation. Ia menjadi penguasa tunggal yang hanya mengikuti kemauannya saja. Sama seperti deskripsi Plato tentang seorang tiran.
Meskipun filmnya bersifat fiksi, tetapi tetap berdasarkan suatu teori. Dengan demikian bisa di dunia ini sudah tidak ada lagi yang orisinal. Karena kreativitas telah mencampurkan banyak ide dan elemen yang sudah ada sebelumnya. “Art tries to imitate life”. Bahkan karya penulis high-fantasy Lord of the Rings oleh J.R.R. Tolkien, mengambil banyak konflik yang berasal dari kehidupan nyata. Demikian pula adanya Divergent, mengambil teori pemerintahan dan kepribadian dari Republic-nya Plato.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H