Dari sinopsis diatas, cerita ini mengingatkan penulis pada teori-teori filsuf kuno Plato. Di dalam bukunya The Republic, Plato mengungkapkan tentang sistem kepribadian dan pemerintahan.
Dalam bukunya Plato mengungkapkan tiga jenis kepribadian. Kepribadian itu berdasarkan sifat dan karakteristik khas yang mereka miliki, yaitu para aristokrat, pejuang dan masyarakat biasa.
Jenis yang pertama adalah para aristokrat. Mereka adalah orang-orang yang mengabdi pada pengetahuan dan tidak pantang keduniawian. Mereka hidup dalam kesederhanaan dan bijaksana. Oleh karena itu, mereka adalah pemimpin dari masyarakat.
Yang kedua adalah para pejuang. Mereka hidup untuk mendapatkan kehormatan dan harta sebagai balasan keberanian mereka. Berbeda dari para aristokrat, mereka tidak terlalu mementingkan pendidikan.
Yang terakhir adalah para masyarakat biasa. Mereka hidup sebagai peternak, petani dan pekerja. Dalam hidup, tujuan mereka adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kenikmatan duniawi.
Seperti yang dipaparkan diatas, Veronica Roth merujuk teori kepribadian Plato. Faksi-faksi tersebut adalah cerminan dari ketiga jenis kepribadian tersebut.
Abnegation dan Erudite adalah para aristokrat dengan kelemahan masing-masing. Walaupun Abnegation tidak egois dan adil, kurangnya pendidikan menjadikan mereka tidak bijak. Sama halnya dengan Erudite. Walaupun pintar dan berpengetahuan, mereka tidak adil dan bijaksana.
Dauntless adalah para pejuang dalam teori Plato. Mereka mengikuti rencana Erudite karena kehormatan yang ditawarkan oleh Erudite. Sama seperti yang dikatakan Plato, bahwa para pejuang hanya mendambakan kehormatan.
Sementara Amity dan Candor adalah masyarakat biasa. Kedua faksi ini hidup sebagai pekerja, petani dan peternak biasa. Mereka hidup cukup dengan imbalan berupa harta dan kenikmatan duniawi.
Diceritakan juga Erudite yang mengkudeta kekuasaan Abnegation. Bila dilihat dari teori kepribadian di atas, perseteruan ini merupakan kewajaran. Kedua faksi tersebut membagi karakteristik aristokrat yang merupakan kandidat pemimpin yang baik.
Lebih jauh lagi, kudeta Erudite menghasilkan sistem pemerintahan yang tiran. Dibawah pemerintahan  Abnegation, masyarakat hidup dalam demokrasi. Tetapi, dari demokrasi tersebut lahirlah kekuasaan yang tirani.