The Sisterhood of the Traveling Pants (2005) adalah suatu film drama remaja yang menceritakan tentang empat sahabat sebagai tokoh utama, yaitu Bridget, Carmen, Lena dan Tibby. Tentu saja, keempat tokoh tersebut memilki karakter yang berbeda. Keempatnya telah menjadi sahabat sejak kecil. Saat itu, keempatnya tengah mengikuti kamp musim panas. Selama kamp tersebut, mereka terlibat dalam aktivitas kelompok yang mendekatkan mereka satu sama lain. Di situlah awal mula persahabatan mereka terbentuk. Diadaptasi dari novel garapan Ann Brashares, film ini menampilkan tema persahabatan, cinta, dan perjalanan emosional menuju kedewasaan dari tiap tokoh utama.
Sejak persahabatan mereka terbentuk, keempat tokoh tersebut memiliki tradisi untuk selalu menghabiskan waktu liburan musim panas bersama. Namun, tepat saat mereka lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), keempatnya tak lagi dapat menikmati liburan bersama. Mereka terpaksa berpisah karena masing-masing telah memiliki rencana dan tujuan yang berbeda-beda ketika tahun ajaran baru Sekolah Menengah Atas (SMA) dimulai.
Sebelum berpisah, keempat tokoh tersebut menghabiskan waktu yang tersisa dengan berbagai kegiatan yang mempererat tali persahabatan mereka. Salah satu yang menarik ialah ketika mereka sedang mengunjungi suatu toko pakaian untuk mencari pakaian musim panas. Ketika keempatnya tengah asyik memilih pakaian, tiba-tiba Carmen menemukan sepasang celana jeans. Ia pun menyodorkan celana tersebut kepada ketiga sahabatnya. Setelah masing-masing dari mereka mencoba celana jeans tersebut, mereka seketika terkejut karena ajaibnya celana tersebut tampak nyaman dan pas ketika dipakai oleh keempat tokoh tersebut. Meskipun sebenarnya mereka memiliki bentuk tubuh serta ukuran tinggi yang berbeda-beda. Alhasil, keempatnya memutuskan untuk membeli sepasang celana jeans tersebut dan membuat kesepakatan untuk bergiliran mengenakannya selama musim panas. Mereka menganggap celana jeans ini sebagai simbol persahabatan yang kuat agar mereka tetap terhubung meskipun nantinya mereka akan menjalani petulangan musim panas yang berbeda-beda.
Film The Sisterhood of the Traveling Pants ini memiliki daya tarik yang khas dengan beberapa kelebihan yang membuat film ini menonjol. Beberapa kelebihan-kelebihan dari film ini diantaranya,
1. Karakter yang beragam
Setiap tokoh dalam film ini memiliki latar belakang kepribadian dan konflik pribadi yang menarik serta dieksplorasi dengan baik sehingga penonton dapat merasa terhubung dengan kisah masing-masing tokoh.
2. Tema persahabatan yang menginspirasi
Salah satu kelebihan utama dari film ini adalah tema persahabatan antar tokoh yang sangat melekat. Film ini menggambarkan bahwa persahabatan tak mengenal batasan. Walaupun kisah persahabatan dari keempat tokoh terpisah oleh jarak, keempat sahabat ini tetap selalu memberi dukungan terhadap satu sama lain bahkan ketika mereka sedang tertimpa masalah pribadi.
3. Penggambaran emosi yang mendalam
Film ini menghadirkan momen-momen emosional yang mendalam. Setiap karakter menghadapi masalah yang berbeda mulai dari konflik keluarga, kesedihan setelah kehilangan orang tersayang, hingga kebahagiaan akan penemuan jati diri. Penonton dapat ikut merasakan berbagai jenis emosi yang nyata ketika menonton film ini.
4. Visual dan sinematografi yang mempesona
Dari segi teknis, film ini patut diapresiasi. Dengan pengaturan visual latar belakang yang beragam mulai dari pemandangan pantai di Yunani hingga kehidupan kota kecil Amerika membuat nilai estetika dari film ini bertambah.
Namun, di setiap kelebihan terdapat pula kekurangan begitu juga dengan film ini. Meskipun film ini menawarkan beberapa daya tarik utama, tetap saja film ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya,
1. Plot yang terpecah dan tidak fokus
Karena film ini mengikuti 4 alur cerita dari 4 tokoh yang berbeda secara bersamaaan, terkadang narasinya terpecah-pecah. Perpindahan dari satu cerita ke cerita lainnya terasa mendadak dan membuat penonton sulit untuk benar-benar terfokus pada satu karakter atau konflik.
2. Beberapa konflik terasa klise
Meskipun setiap karakter menghadapi permasalahan yang berbeda, banyak dari konflik yang mereka hadapi yang mengikuti pola umum dari cerita remaja lainnya. Kurangnya pendekatan baru ini membuat beberapa bagian alur dalam film ini mudah ditebak.
3. Kecepatan alur yang tidak konsiten
Film ini terkadang mengalami masalah dengan alur cerita. Beberapa momen penting dalam film ini tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk dikembangkan, sementara momen lain terlalu diperpanjang tanpa alasan yang jelas.
Secara keseluruhan The Sisterhood of the Traveling Pants adalah film yang mengesankan dengan tema persahabatan yang tulus. Melalui kisah empat sahabat yang menghadapi berbagai permasalahan hidup, film ini menunjukkan lika-liku perjalanan emosional yang relevan bagi kehidupan para penonton, khususnya remaja. Meskipun plotnya terpecah dan beberapa konflik terasa klise, kekuatan hubungan antar tokohnya mampu menghangatkan hati. Dengan visual yang memukau dan akting yang kuat, film ini menjadi pilihan film yang menginsipirasi serta mengingatkan kita bahwa jarak dan perbedaan tidak dapat memisahkan ikatan sahabat sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H