Mohon tunggu...
Allesandro Hurint
Allesandro Hurint Mohon Tunggu... Pustakawan - Putra Larantuka

Aku tak lelah untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karnaval Budaya Menyongsong Hardiknas

1 Mei 2019   19:36 Diperbarui: 2 Mei 2019   07:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Suling Tambur| Dokumentasi pribadi

Budaya merupakan "simbol sebuah peradaban". Keaneka-ragaman budaya yang dimiliki masing-masing daerah harus tetap dijaga dan dilestarikan mengingat di era serba canggih saat ini, banyak budaya-budaya luar yang masuk dan mengalir dalam kehidupan kita. Hal ini selaras dengan Tema Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) tahun 2019 yakni MENGUATKAN PENDIDIKAN MEMAJUKAN KEBUDAYAAN.

Bertempat di pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat pada Rabu 01 Mei 2019, Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.si membuka kegiatan karnaval budaya menyongsong HUT Hardiknas 2019. 

Sebelum melepas peserta karnaval, dalam sambutan singkatnya beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat. 

Yusuf Salim juga menambahkan pentingnya menjaga persatuan bagi masyarakat Raja Ampat dalam bergandengan tangan, bahu-membahu demi mewujudkan pembangunan di Kabupaten Raja Ampat.

| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Kegiatan karnaval budaya melibatkan semua sekolah yang berada di kota Waisai, dari tingkat TKK/PAUD sampai SMA/SMK. Dalam kegiatan ini beberapa busana daerah ditampilkan  seperti, Papua, Maluku, NTT, Sulawesi, Sumatera, Jawa dan Bali. 

Menurut ketua panitia, Herman Soor, M.Ec.Dev. bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta kaum pelajar kepada ragam budaya. Selain itu beliau juga menambahkan agar melalui kegiatan ini, tercipta kerukunan antar suku dan agama di kabupaten Raja Ampat. 

Raja Ampat yang sudah tersohor ke pelosok negeri dan manca negara, dan sering dikatakan sebagai sepenggal surga yang jatuh ke bumi, bukan saja alamnya dijaga agar tetap lestari hingga anak cucu namun satu hal yang tak kalah penting adalah bagaimana semua masyarakat yang mendiami Raja Ampat selalu hidup rukun, aman dan damai, saling menghormati satu dengan yang lain yang berbeda bahasa, suku, dan ras, dan agama; sambung Pria yang merupakan sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Raja Ampat.

Peserta karnaval dengan busana daerah| Dokumentasi pribadi
Peserta karnaval dengan busana daerah| Dokumentasi pribadi
   

| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Selain busana-busana daerah yang ditampilkan, beberapa grup dan sanggar  tari yang tergabung dalam kelompok Suling Tambur pun ikut memeriahkan acara karnaval ini. Bunyi tambur yang ditabuh seakan meruntuhkan langit Raja Ampat dan diiringi pula tiupan seruling yang dimainkan dengan alunan nada-nada yang syadu bersama sepoinya angin di kota Waisai. 

Salah satu peserta yang terlibat dalam kegiatan ini pun menuturkan rasa bangga dan apresiasi terhadap pemerintah kabupaten Raja Ampat yang secara penuh mendukung kegiatan ini, harapannya agar kegiatan semacam ini terus dikembangkan seperti dilaksanakan Festival budaya tingkat kabupaten Raja Ampat yang sudah menjadi agenda tahunan atau pun semisal perlombaan fashion show dengan busana daerah dalam even-even lainnya ke depan, imbuh salah satu peserta yang tidak disebutkan namanya.

Bapak/Ibu guru yang turut memeriahkan karnaval budaya| Dokumentasi pribadi
Bapak/Ibu guru yang turut memeriahkan karnaval budaya| Dokumentasi pribadi
Kelompok Suling Tambur| Dokumentasi pribadi
Kelompok Suling Tambur| Dokumentasi pribadi
Post by Allesandro Hurint

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun