Mohon tunggu...
Allena DjinggaRachmadi
Allena DjinggaRachmadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kisah Inspiratif: Perjalanan Seorang Ibu yang Tidak Tertular Penyakit HIV/AIDS dari Sang Suami

13 Oktober 2023   00:40 Diperbarui: 13 Oktober 2023   00:49 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saat itu yang saya tekatkan adalah saya harus tetap sehat dan harus tetap bertahan demi anak saya satu-satunya" Ujar Ibu Tanty Indriawati, biasa dipanggil Ibu Indri ketika di wawancarai oleh Allena pada Sabtu (16/08/2023) dikediaman rumahnya di Djajakusumah Residence, Ciater, Tangerang Selatan.

Dalam tatapan yang penuh dengan semangat, ia menceritakan kisah pilu ia di masa lalu tentang perjuangannya mengurus dirinya sendiri, suaminya yang terkena penyakit HIV/AIDS, dan anak semata wayangnya. Suara getarnya meyakinkan bahwa ia rindu dengan suaminya yang sekarang sudah tiada.

Ibu Tanty Indriawati, seorang wanita berusia 48 tahun memiliki 1 orang anak perempuan berusia 18 tahun, ia sudah 9 tahun menjadi Single Parents semenjak sang suami pulang ke pangkuan Allah SWT pada tahun 2014 karena penyakit HIV/AIDS yang menimpanya dari tahun 2006. "Saya tidak pernah menyangka bahwa suami saya terdiagnosis penyakit tersebut, untungnya saya sudah dikaruniai seorang anak perempuan saat itu" ucapnya dengan tatapan dan senyum yang hangat.

Sang suami terkena penyakit HIV/AIDS sejak tahun 2006 yang dimana pada saat itu mereka baru menginjak usia 2 Tahun pernikahan, ibu Indri kaget ketika mendengar suaminya terdiagnosis penyakit tertular itu.

Kurang lebih sang suami terkena penyakit HIV/AIDS 8 tahun lamanya, ia harus bulak balik rawat inap suaminya di Rumah Sakit Fatmawati, "Suami saya memiliki tekad bertahan hidup yang tinggi, walaupun beberapa kali selalu masuk ruang ICU karena kondisi badan yang tiba-tiba drop bahkan sering sekali mengalami kejang" ujar bu Indri.

Sampai akhirnya di tahun 2014 sang suami meninggal dunia, disitu lah salah satu titik terhancur bu Indri, tetapi ia harus bangkit dan tidak terlarut dalam kesedihan demi sang anak yang pada saat itu masih berusia 9 Tahun. Ia tetap harus menjalankan kehidupan normal seperti biasanya, walaupun harus menjadi Single Parents.

Dalam perjalanan yang panjang, bu Indri menjalani beberapa tes HIV yang meyakinkan dirinya bahwa tidak terlular HIV/AIDS, salah satu tes yang ia ikuti adalah tes skrining atau tes antibodi/antigen yaitu dengan cara pengambilan darah atau cairan dari mulut. Ia melakukan tes Skrining selama kurang lebih 6 bulan. Setelah itu ia melakukan tes lain yaitu tes Konfirmasi, pengambilan sel darah putih yang dilakukan 2 tahun lamanya. Semua tes yang ia ikuti menunjukan hasil bahwa ia tidak tertular penyakit dari sang suami.

Selain menjalankan beberapa tes, bu indri menetapkan gaya hidup sehat, olahraga teratur dan rajin mengikuti konseling dengan dokter yang pernah menangani suaminya. Ia juga mematuhi prosedur medis dan tindakan pencegahan yang dianjurkan oleh ahli kesehatan.

"Ketika kamu memiliki tekad yang kuat untuk menjalankan sesuatu dan dukungan dari lingkungan sekitar yang luar biasa, pasti kamu bisa melewatinya" Ujar bu Indri diujung wawancara. " Saya ingin berbagi pengalaman saya kepada orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertular tersebut terutama keluarganya, yang sebetulnya butuh untuk diberi dukungan yang hebat dan antisipasi agar tidak tertular penyakit ini walaupun satu tempat tinggal bahkan satu tempat tidur dengan orang yang terkena penyakit tersebut, satu pesan saya, jangan pernah menyerah atas semua yang sedang kita jalani"

Kisah Ibu Tanty Indriawati mengingatkan kita terhadap pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terlular penyakit apapun terutama penyakit HIV/AIDS yang bisa tertular dengan ragam cara. Kita harus tetap menjaga diri dimanapun kita berada dan menghindari pergaulan seks bebas agar kita tidak tertular. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun