Oleh:
Muhammad Daffa Nugraha, Charissa Aqila Fiardinov, Selma Mainasira, Nadhifa Neo Fania
(Siswa/i SMA Negeri 1 Sungai Penuh)
Banjarmasin, kota terbesar yang terletak di Kalimantan Selatan memiliki peristiwa yang tidak dapat dilupakan oleh masyarakat setempat. Peristiwa tersebut dikenal dengan Jumat Kelabu yang dimana memiliki cerita kelam yang dialami oleh masyarakat Banjarmasin saat itu. Tanggal 23 Mei 1997 pukul 09.00 WITA, dimana pada saat itu pihak Golkar mengadakan kampanye untuk menghibur warga warga Kota Banjarmasin. Awalnya kampanye tersebut akan diadakan seusai masyarakat setempat melaksanakan ibadah Sholat Jum'at, Namun massa dari pihak Golkar yang terdiri dari anak-anak muda menyebabkan kericuhan dengan membunyikan suara suara bising dari sepeda motor sehingga menganggu umat Muslim yang sedang beribadah saat itu.
Hal ini diperparah lagi lantaran anak anak muda tersebut melewati Masjid Noor yang dimana para Jemaah sedang melakukan ibadah Shalat Jum'at,sebelumnya telah ada larangan untuk tidak melewati masjid tersebut demi kenyamanan umat umat Muslim yang sedang beribadah. Namun, massa dari pihak Golkar mengabaikan hal itu sehingga seusai dari Sholat Jum'at, masyarakat yang terganggu ibadahnya menuju ke Kantor DPD Golkar Kalimantan Selatan. Para satgas dari pihak Golkar dan FKPPI sudah berusaha mengamankan dan meredakan amarah para warga, namun semakin lama semakin banyak warga yang berdatangan. Akibatnya,terjadi kericuhan yang tidak terelakkan antara masyarakat dengan pihak satgas Golkar dan FKPPI.
 Setelah itu, massa berdatangan ke Lapangan Kamboja menghancurkan fasilitas fasilitas milik pihak Golkar. Bahkan, para petugas keamanan tidak bisa lagi membendung kerusuahan yang terjadi. Kerusuhan berlanjut hingga ke pusat kota,akibatnya banyak fasilitas -- fasilitas umum yang dirusak dan dihancurkan oleh massa amukan. Listrik di kota Banjarmasin padam hingga pada malam hari yang membuat di sekitar gelap gulita,namun kobaran api yang disebabkan kericuhan warga Banjarmasin menerangi di sekitar kota.
Kericuhan yang terjadi antar dua pihak mengakibatkan beberapa korban tewas akibat hal ini, Banyak informasi hoax yang beredar bahwa kebanyakan massa menggunakan atribut dari PDI dan ada juga yang menggunakan atribut dari PPP, dan ada juga yang mengatakan bahwa muncul para perusuh dari berbagai etnis dan pihak anti Tionghoa sehingga menambah amukan massa saat itu. Kerusuhan terus memarah hingga meluas di berbagai lokasi di Kota Banjarmasin, masyarakat membakar dan merusak fasilitas dan bangunan-bangunan milik pemerintah dan milik orang orang yang dinyatakan masyarakat setempat merupakan pendukung partai Golkar. Tempat -- tempat yang menjadi sasaran masyarakat Banjarmasin diantaranya Kantor DPD Golkar Kalimantan Selatan, Kantor DPRD Kota Banjarmasin, Kantor Bupati Banjarbaru, Kantor Bupati Tanah Laut, Kantor Bupati Hulu Sungai Tengah, Kantor Bupati Hulu Sungai Selatan, Kantor Bupati Hulu Sungai Utara, Kantor Bupati Tabalong, Kantor Bupati Balangan, Kantor Bupati Kotabaru, Kantor Bupati Barito Kuala, Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Beberapa bangunan dirusaki oleh masyarakat sekitar diantaranya beberapa bank,seperti Bank Bumi Daya,Bank Dagang Negara,dan beberapa swalayan seperti Mitra Plaza. Lebih menyedihkan lagi, beberapa tempat ibadah masyarakat Banjarmasin banyak yang rusak bahkan hancur akibat kerusuhan yang terjadi, diantaranya Gereja Pantekosta, Gereja Kuning, Gereja Eben Etser, Gereja GKKA, dan Gereja HKBP. Beberapa swalayan ,apotik -- apoyik, Â rumah warga, sekolah, dan kendaraan juga ikut rusak oleh amukan para warga sekitar
Pada pukul 03:00 WITA ,para pasukan keamanan bersenjata lengkap turun dari pesawat Hercules dan  ikut turut dalam mengamankan lokasi, diduga mereka diperbolehkan untuk menangkap bahkan menembak ditempat, sehingga amukan massa tambah memanas, Para pasukan keamanan mengepung kampung Kelayan yang disana terdapat banyak preman, dinyatakan kurang lebih 195 preman ditahan dan digiring ke kantor polisi,rata rata wajah mereka sudah babak belur akibat bentrokan yang terjadi
Pada pukul 04.00 WITA, datang 5 truk dengan pasukan keamanan untuk menyisir Kampung Teluk Tiram dengan tujuan memburu para perusuh yang diduga bersembunyi di kampung tersebutRumah-rumah calon legislatif Golkar juga menjadi sasaran masyarakat Banjarmasin, sekitar 4 rumah yang diduga milik caleg Golkar dibakar. Terlebih lagi, toko-toko etnis Tionghoa ikut menjadi sasaran,hamper semua toko di Jl.Ahmad Yani rusak dan hancur.
Hingga keesokan harinya, api masih berkobar di kompleks Mitra plaza,gedung gedung di sekitar sana masih diselimuti asap, menurut Kapolda Kalsel kemungkinan terdapat sejumlah mayat yang ikut terbakar hangus di kompleks pertokoan. Evakuasi baru bisa dilakukan oleh regu penyelamat di sore hari ketika api sudah mulai padam.