Iya, paham. Sudah menjadi tujuan utama sehingga ketika hasilnya berbeda merasa menjadi manusia bernasib paling buruk di muka bumi. Sudah direncanakan jauh-jauh hari bahkan sejak kecil. Hingga pada waktunya tiba tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Memang benar yang dikatakan dalam sebuah buku yang berjudul "Berdamai dengan Takdir" karya Sony Adams. Mengatakan bahwa, "Namun, sekali lagi jangan ada ekspektasi karena ekspektasilah yang akan membuat Anda menderita. Bahwa berserah diri adalah kunci paling mujarab untuk hidup pada zaman yang karut-marut seperti sekarang ini."
Ketika seseorang membangun ekspektasi dan hasilnya bertolak belakang, meraka akan merasa bahwa semesta berlaku tidak adil. Namun, ketika sudah berusaha sesuai dengan kemampuan kemudian berserah diri tentang apapun hasilnya nanti maka tidak ada rasa penyesalan apalagi menyalahkan Tuhan.Â
Mereka akan berterima kasih pada diri sendiri karena sudah berusaha hingga detik ini untuk memperjuangkan mimpi, cita-cita dan hati seseorang.
Belajar bukan hanya dari orang tua dan guru, bisa datang dari mana saja contohnya seperti kejadian di atas. Semuanya bisa dijadikan pelajaran supaya tidak mengalami hal yang sama esok hari.Â
Menjadi pelajaran bahwa bersedih terlalu lama tidak menjamin semua ekspektasi berbalik dan memeluk erat. Justru bangkit, menegakkan punggung, tersenyum berani dan mulai berjalan lagi adalah sebuah langkah terbaik. Belajar dari pengalaman sudah sebaik-baiknya perbuatan yang patut dilakukan sepanjang masa.
Mulai sekarang berhenti berkata pada diri sendiri, "Kamu sudah gagal." Berkatalah, "Kerja bagus, kamu memang manusia paling hebat yaa sudah mau kerja keras selama ini tanpa mengeluh.Â
Hebat bangetlah pokoknya. Kalau lelah, istirahat sebentar yaa jangan terlalu memaksakan diri itu tidak baik. Ingat, semuanya akan segera berlalu dan semuanya akan baik-baik saja. Masih ada banyak kesempatan di luar sana, jangan langsung putus asa begitu saja."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI