Besok mungkin tercapai
Begitulah lirik lagu Hindia "Besok Mungkin Kita Sampai" mewakili perasaan orang-orang yang merasa belum sampai pada tujuannya atau merasa gagal meskipun sudah mencoba berbagai macam cara.Â
Belum dapat mencapai apa yang diharapkan. Lelah dengan segala pertanyaan mengenai kapan sampai pada tujuan yang diinginkan.Â
Sebenarnya itu bukan sebuah kegagalan, melainkan sebagai proses belajar menanjaki hal baru dalam kehidupan. Berproses bersama kesalahan dan keleliruan.
Dikatakan oleh Albert Einstein, "Seseorang yang tidak pernah berbuat salah adalah orang yang tidak pernah mencoba hal baru."Â
Tidak lolos SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri berkata gagal karena sudah belajar dan mengerjakan latihan soal menjadi makanan pokok setiap harinya.Â
Ditolak sana sini ketika melamar pekerjaan, berkata gagal karena sudah memiliki kualifikasi yang lengkap dan pengalaman mumpuni. Di tolak oleh gebetan padahal menjalani pendekatan sudah lama, saling memahami, memberikan perhatian dan selalu ada jika salah satunya membutuhkan. Kemudian berkata gagal untuk memiliki seutuhnya.
Ketiga kasus tersebut bukan gagal apalagi akhir dari kehidupan, kiamat bukan ditentukan dari tidak lolosnya seseorang yang mengikuti SBMPTN.Â
Namun, ada tempat lain yang sudah menanti jauh-jauh hari. Sudah menyiapkan ruangan, kursi dan orang-orang yang akan memberikan warna di hidup selanjutnya.Â
Akan memberikan banyak pengalaman, keluh kesah, canda tawa dan tangis ketika merasa lelah. Jangan kemudian berkecil hati ketika ada pengumuman, "Maaf Kamu Belum Lolos" atau lain sebagainya.
Hei, bilang saja pada diri sendiri bahwa itu semua bukan gagal dan bukan keberhasilan yang tertunda. Bukanlah sebuah kegagalan yang membuat roda kehidupan berhenti begitu saja. Masih ada jalan yang lain, ruangan, kursi dan hati yang siap untuk menjadi pemberhentian terakhir. Ada banyak jalan dan tempat yang lebih pantas disinggahi dalam waktu yang lama untuk mendapatkan hal-hal baru. Lantas mengapa harus bersedih terlalu lama?